Jujur saya ada ketakutan sebelum menuliskan artikel ini karena objek sasaran saya adalah kepolisian, dimana belum lama Komika Bintang Emon sempat mendapatkan teror karena mengkritik pedas soal alasan "tak sengaja" yang dibangun tersangka penyiraman air keras novel baswedan. Namun keberanian saya mulai muncul mengingat saya masih percaya bahwa lembaga kepolisian itu bukan lembaga yang anti kritik, mereka pasti akan bijak dalam menempatkan kritik dari masyarakat dan mereka orang-orang cerdas terpilih yang mana pasti bisa  memandang kritik sebagai suatu hal yang membangun, bukan hal yang menyulut tersinggung. Mereka yang  melakukan teror mungkin hanyalah oknum. Semoga motto kepolisian Rastra Sewakottama (Pelayan Utama Bangsa) akan terus bisa menjadi penghias disetiap kerja dan pengabdian yang dilakukan oleh Kepolisian Indonesia.