Mohon tunggu...
Nalachamelia
Nalachamelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Rusia-Ukraina (Perekonomian Rusia)

30 September 2022   23:35 Diperbarui: 30 September 2022   23:47 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Level Analisa : Internasional

Perekonomian menurun - Perang - Perbedaan pendapat - Perpecahan wilayah

Tahun 1991 Ukraina mendapatkan kemerdekaan, akan tetapi setelah terjadinya kemerdekaan timubulah konflik Rusia dan Ukraina dikarenakan hubungan yang kurang baik. 

Melansir dari laporan Council of Europe bahwasannya Ukraina menjadi negara terkorup yang menduduki peringkat 130 dari 180 negara berdasarkan Corruption Perceptions Index (CPI) 2017 di Eropa setelah Rusia (Council of Europe, 2018). Ukraina berupaya untuk melindungi kawasannya dari ancaman Rusia yang mana merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, akan tetapi kedekatan Ukraina dengan barat yang kemudian memicu tindakan Rusia yang semakin agresif, hingga terjadilah perang terbuka. Yang akhirnya memberi dampak segnifikan dibidang ekonomi dan politik hingga banyak korban berjatuhan, dengan resolusi litigasi dan non litigasi merupakan cara yang sesuai untuk meredakan konflik.

Rusia Ukraina kini menjadi perbincangan diranah internasional, konflik yang terjadi antara keduanya telah mengguncang politik dan pasar internasional yang dapat menjadi inflasi yang sangat besar bagi dunia terutama dalam hal perekonomian. Yang mana negara Rusia adalah negara penghasil minyak, gas alam, dan logam berharga dengan jumlah sangat besar. 

Dan sedangkan negara Ukraina adalah produsen terbesar minyak bunga matahari di dunia, serta produsen utama biji-bijian dan gula. Kedua negara ini mempunyai peran penting yang mana dapat mempengaruhi perdagangan internasional dampaknya jangka Panjang yaitu kurangnya pasokan dari sisi energi dan pangan dari Rusia sebagai produsen minyak bumi dan kurangnya pasokan gandum dari kedua negara tersebut dimana inflasi kedua negara ini akan merusak stabilitas internasional akibat perang.

Terjadinya perang antara Rusia-Ukraina membuat banyak negara merugi dan memberi sanksi kepada Rusia, hal ini membuat Rusia perekonomiannya memburuk dan para pemerintah harus menjaga kestabilan ekonomi negaranya. Dalam perdagangan internasional juga berdampak karena kurangny pasokan energi minyak bumi dan gandum. 

Menurut FAO lonjakan harga gandum akibat ekspor dari Ukraina Dan ganguan dalam stabilitas minyak bumi harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei 2022 ditutup naik 2,4 persen 3,06 persen menjadi di level 107,47 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak menurut West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,7 persen menajdi 106,23 dollar AS per barrel bardasarkan (Bloomberg 2022). 

Dampak perang Ukraina terhadap perekonomian Rusia antara lain yaitu: gagal membayar hutang, terancam jatuh ke jurang resensi, pertumbuhan ekonomi Rusia minus dua digit, PHK masal dari perusahan asing yang terpaksa angkat kaki, sekaligus rubel jatuh kelevel terendah.

Konsep Analisa yang sesuai dengan Hubungan Internasional adalah Konsep Realisme, yang mana disetiap negara pasti memiliki tujuan mereka dalam pencapaian keberhasialan dalam memaksimalkan power dalam masing-masing negara.

Inflasi perang kedunya memiliki peran penting dalam seluruh negara, dan juga memiliki dampak langsung dalam perekonomian dunia, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada negara yang terkena imbas dalam konflik Rusia dan Ukraina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun