Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PSBB Tidak Ditaati, Tinggal Tunggu Waktu Saja

18 April 2020   01:31 Diperbarui: 18 April 2020   01:22 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upload dari facebook @triastuti

"Entah mau ngapain lagi mengisi kegiatan di rumah. Diulang-ulang terus lama-lama juga bosen. Mau sampai kapan seperti ini terus".

Apakah disini ada yang jiwanya sudah melakukan pemberontakan besar-besaran seperti diskon di akhir Ramadan? Puasa aja belum, malah ngomongin diskon. Bisa-bisa hati dan pikiran saling berkonspirasi nanti jadi auto putrek (mumet level dewa tapi tidak disebabkan oleh tiga dewa). Eh malah nyengir. Ente paham?. Ya udah silahkan tertawa, tapi setelah itu lanjut membaca.

Memang sih masalah Pandemi Covid-19 adalah akar permasalahan utamanya. Kalau akar pangkat sih dikerjain pakai kalkulator lima menit juga kelar. Lah ini masalahnya akar permasalahan Pandemi. Ilmuan zaman dulu kayak Phytagoras, Einstein, Newton kenapa coba nggak buatin rumus nya sekalian. Jadi lama kan nyelesaiin nya. Huff.... (emosi penulis jadi nglantur).

Oke baiklah tarik nafas, nggak boleh emosi. Tahan, kuasai dan tetap fokus.

Mau nulis sedikit sih masalah Pandemi Covid 19. Oke lah kita tahu semuanya, virus corona yang ada di republik ini jumlahnya semakin hari terus bertambah. 

Laporan dari sejumlah wilayah juga terus berdatangan. Nggak Cuma didaerah yang berada seputaran jabodetabek saja. Dari cakupan desa  juga bermunculan. Dalam sepekan ini ada kabar mengejutkan dari info grup wa yang cepat menyebar. Melebihi pertanyaan petir kayak acara di tv. Saat itu saya kira kabar hoax mengenai pasien positif covid-19. 

Karena bermunculan pesan berantai seolah-olah positif. Tapi hasil tesnya negatif. Kabar sudah terlanjut tersebar.  Namun ternyata informasi kali ini benar. Karena diperkuat dari press rilis Bupati Grobogan, Sri Sumarni. Dua warga di Kecamatan Karangrayung positif corona. Satu pasien berasal dari Desa Sumberjosari. Satunya lagi dari Desa Sendangharjo.

Dari penemuan kasus tersebut saat itu juga Kecamatan Karangrayung langsung ditetapkan sebagai zona merah. Meski sebelumnya ada warga dari Kecamatan Geyer yang lebih dulu ditemukan kasus yang positif.

Reaksi semakin bermunculan. Dukuh/dusun yang berada di sebelah atau seputaran Sendangharjo, Sumberjosari langsung mencari bambu untuk digunakan sebagai portal dan menegaskan status "lockdown". Portal dibuat menuju gang-gang masuk dan jalan perbatasan antar desa. Petugas disiapkan untuk berjaga-jaga. 

Tulisan-tulisan bermunculan yang memberitahukan selain warga yang tidak berdomisili di wilayah tersebut dilarang masuk. Dan yang berada di wilayah tersebut tidak diperbolehkan keluar. Harus tetap dirumah aja alias stay at home.

Upload dari facebook @ayunacha
Upload dari facebook @ayunacha
Memang terlihat ada perubahan yang mencolok. Dua hal yang perlu ditekankan. Saat belum terpojok dan terpojok. Sebenarnya mereka atau masyarakat kalau dinasehati untuk PSBB atau Lockdown itu mendengarkan. Dan mereka tahu bahaya itu. Namun belum dijalankan. Jika diibaratkan sirine ambulan posisinya masih jauh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun