Mohon tunggu...
Najib Ulum
Najib Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Teknik - Teknik Sipil

Anda ingin merencanakan atau membangun rumah, gedung, atau bangunan lainnya? Pakailah Jasa Kami : 1. NAJ Consultant, jika anda ingin merencanakan bangunan yang anda impikan, 2. NAJ Construction, jika anda ingin merealisasikan bangunan yang sudah anda rencanakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hilangnya Moral Generasi Muda

25 September 2021   07:48 Diperbarui: 25 September 2021   08:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H. ( Dosen FH Unissula )

Penulis        : Muhammad Najib Najmul Ulum ( Mahasiswa FT-Teknik Sipil, Unissula )

            Sekarang kita memasuki era di mana teknologi yang sudah berkembang dengan sangat pesat yang tanpa disadari juga dapat mengontrol kehidupan yang kita lakukan. Dengan ini, kita yang katanya sebagai generasi-Z bukan generasi Millenial lagi dituntut untuk bijak dalam menggunakan teknologi yang ada di zaman sekarang. Sebab, kita mau melakukan apa, dimana, dan kapan saja dipermudahkan dengan perkembangan teknologi saat ini.

            Dengan berkembangnya teknologi yang semakin menggila, dampak yang paling kita rasakan adalah banyaknya generasi muda mulai dari Balita sampai remaja yang tanpa dipungkiri sudah memiliki gadget. Tanpa pengawasan yang ketat oleh orang tua, penggunaan teknologi khususnya gadget dapat berdampak buruk bagi anak. Dan lebih parahnya lagi dampak yang signifikan yaitu melemahnya atau hilangnya moral anak generasi muda.

            Banyak anak remaja sekarang yang asyik dengan game yang ada di gadget mereka. Tanpa disadari karena asyiknya bermain game, mereka sampai lupa akan kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang muslim. Dengan ini, kita selaku orang tua juga harus dapat mendidik anaknya dengan hal - hal yang baik agar anak kita tidak terperangkat ke dalam perkembangan teknologi saat ini.

Hal tersebut sudah ada dalam hadist berikut :

Nabi saw. bersabda, "Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha`." ( HR. Imam At-Tirmidzi ).

            Apabila kita sebagai orang tua lalai akan mengawasi anaknya dalam bermain gadget, dampak yang paling sering terjadi adalah anak akan membantah, melawan kedua orang tuanya apabila diingatkan, dan bahkan ada juga anak yang terlalu keji sampai - sampai membunuh kedua orang tuanya hanya dikarenakan tidak diberi uang untuk membeli atau yang biasanya dikenal dengan top-up.  Naudzubillah min dzalik, semoga kita dijauhkan dari perbuatan buruk dan keji ini. Aamiin.

            Tidak hanya itu saja, hilangnya moral anak bangsa juga dapat kita rasakan di lingkungan sekitar. Banyak anak remaja bahkan yang lebih mirisnya lagi ada anak yang masih di bawah usia 10 tahun aja sudah berbicara kotor. Hal itu juga dipengaruhi dari lingkungan sekitar dan bermain aplikasi yang ada gadget seperti Tiktok, Youtube, dan media sosial lainnya.

            Dan sekarang juga banyak anak remaja yang suka akan perselisihan, mereka mengolok-ngolok tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dan apabila korban yang menjadi gunjingan membalas pesan ataupun ejekan yang dilontarkan dari mereka, para anak remaja tersebut membela diri dengan mengeluarkan jurus andalan yaitu kata "Baper" dan yang paling parahnya lagi dengan sikap tak merasa bersalah dan menyadari apa yang telah mereka lakukan kepada korban bahkan ada juga korban yang sampai terkena gangguan mental.

            Hilangnya moral generasi muda sekarang juga ditandai dengan mereka lebih hafal ataupun tahu mengenai idola mereka. Apabila ditanya mengenai sejarah Indonesia mereka menjawab dengan ngawur dan seperti tidak penting bagi mereka. Dan yang paling tidak masuk akal lagi adalah ada generasi muda yang sampai mendewa - dewakan idola mereka, dan yang paling miris ada juga yang membuat agama baru dengan menjadikan idola mereka sebagai tuhannya. Mereka juga tidak segan - segan untuk mengolok - olok negara sendiri demi idola mereka yang disinggung oleh orang senegaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun