Mohon tunggu...
Najah Muchsin Sanin
Najah Muchsin Sanin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Sebagai seorang mahasiswi yang penuh semangat dan berjiwa kreatif, saya menemukan kebahagiaan dan pemenuhan diri dalam dunia menulis. Saya sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri. Meskipun dunia akademis memiliki tantangan dan tuntutan yang tinggi, saya selalu menemukan waktu untuk mengembangkan softskill maupun hardskill saya, salah satunya dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cyberbullying di Indonesia: Siapa Bertanggung Jawab untuk Melindungi Anak-anak?

3 September 2023   13:36 Diperbarui: 3 September 2023   13:39 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Di era digital yang semakin canggih, anak-anak dan remaja Indonesia semakin terpapar dengan teknologi internet dan media sosial. Mereka merupakan generasi yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dunia online. Namun, dampak negatif juga menyertai kemajuan teknologi. Salah satu konsekuensi yang paling mengkhawatirkan adalah cyberbullying. 

Cyberbullying mencakup tindakan digital yang mengintimidasi, merendahkan, atau mengancam, seringkali dilakukan melalui berbagai media sosial, pesan teks, atau platform untuk menyebarkan gambar.

Fenomena cyberbullying ini memiliki dampak serius pada kesehatan keseluruhan anak-anak dan remaja, termasuk namun tidak terbatas pada dampak psikologis, emosional, dan fisik yang merugikan. Oleh karena itu, ini adalah masalah yang sangat serius yang memerlukan langkah-langkah yang cepat dan efisien baik dari masyarakat maupun pihak berwenang pemerintah.

Lingkup Masalah Cyberbullying di Indonesia

Cyberbullying adalah masalah yang semakin meningkat di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang luas telah mengubah cara anak-anak berinteraksi satu sama lain. Saat ini, individu lebih rentan terhadap bahaya online daripada pada waktu lain.

Aspek penting dari masalah ini adalah prevalensi cyberbullying yang dilakukan secara anonim, yang memberikan para pelaku perasaan kenyamanan yang lebih besar dalam tindakan mereka, bebas dari ancaman hukuman yang nyata. Hal ini membuat sulit untuk mengidentifikasi dan menghentikan pelaku cyberbullying. Cyberbullying muncul dalam bentuk pesan teks yang merugikan, komentar merugikan yang disebarluaskan melalui media sosial, atau penyebaran gambar atau video memalukan tanpa izin.

Dampak merugikan cyberbullying dapat sangat merugikan bagi yang menjadi korban. Ini dapat menyebabkan tekanan psikologis, keputusasaan, kecemasan, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri. Anak-anak dan remaja yang menjadi korban cyberbullying sering mengalami penurunan kualitas hidup dan kinerja akademik yang buruk.

Peran Pihak-pihak yang Terlibat dalam Mengatasi Cyberbullying

Untuk mengatasi masalah cyberbullying, penting untuk memahami peran berbagai pihak yang terlibat dalam melindungi anak-anak dan remaja.

1. Pemerintah memiliki tanggung jawab utama dalam penyelesaian cyberbullying melalui regulasi dan kebijakan yang relevan. Mereka harus memastikan adanya undang-undang yang jelas yang melindungi korban cyberbullying dan menghukum pelaku. Selain itu, pemerintah harus bekerja sama dengan penyedia media sosial dan platform internet untuk meningkatkan kesadaran tentang keselamatan online dan memberikan bantuan kepada korban cyberbullying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun