Mohon tunggu...
Naina Rahma
Naina Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa FIP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Literasi Anak Sekolah Dasar

30 November 2022   20:00 Diperbarui: 30 November 2022   20:03 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Literasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kemampuan menulis dan membaca. Namun, makna literasi sebenarnya memiliki pemahaman yang lebih kompleks dan dinamis, tidak hanya dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis. Teale dan Sulzby (1986) mengartikan literasi secara sempit, yaitu literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Grabe dan Kaplan (1992) serta Graff (2006) yang mengartikan literasi sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis (able to read and write).

     Apakah literasi dengan membaca itu sama? Definisi membaca hanyalah mengacu pada pembacaan suatu buku karya tulis untuk dibaca. Sedangkan ruang lingkup literasi lebih luas. Literasi lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis. Ia mencakup kepada kemampuan membaca kata dan juga dunia, serta setiap orang mampu ataupun terampil dalam membaca, menulis, berbicara, serta dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab literasi membaca merefleksikan berbagai jenis dan yang paling berkontribusi secara produktif ialah literasi. 

     Belajar atau membaca memang tak lepas dari kehidupan. Banyak hal positif yang dapat dirasakan ketika belajar sesuatu. Entah itu belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, belajar dari kesalahan, hingga belajar guna menambah ilmu pengetahuan.

     Merujuk hasil survei United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) pada 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Yang artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk  yang masih mau membaca buku secara serius (tinggi). Kondisi ini menempatkan Indonesia pada posisi 124 dari 187 negara dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Melihat rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia. Apa yang akan terjadi ketika kebanyakan orang yang kurang belajar atau literasi pada kehidupan? Mereka cenderung berbicara asal hanya untuk sekadar omong kosong, tidak dapat berpikir panjang sehingga timbul pertikaian dalam suatu kelompok, mulai fokus kepada alat canggih yang semakin berkembang seiring berjalannya waktu, dan sebagainya.

     Literasi menjadi sangat penting untuk masyarakat, sebab meningkatnya kemampuan literasi di dalam masyarakat dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Selain itu, literasi juga memiliki beberapa konsep dasar yang patut diketahui agar dapat semakin memahami literasi. Berikut konsep dasar literasi, yaitu:

a. Literasi Dasar

     Mengembangkan kegiatan membaca, menulis, berhitung, serta kemampuan untuk berbicara, mendengar membaca, menulis, dan menghitung yang berkaitan dengan kemampuan analisis untuk mengomunikasikan, mempersepsikan informasi, memerhitungkan, dan menggambar informasi berdasarkan pada pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

b. Literasi Perpustakaan

     Menggunakan kegiatan literasi dengan referensi yang ada di perpustakaan. Selain itu juga dapat membedakan mana buku bacaan yang termasuk fiksi (tidak nyata), dan juga nonfiksi (nyata) sampai dapat memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, ataupun dapat mengatasi masalah.

c. Literasi Teknologi

     Menggunakan kemajuan teknologi untuk memudahkan kegiatan literasi. Seperti pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), serta etika dan etiket. Ketika hendak memakai perangkat keras, seperti komputer, dan mengelola data dalam perangkat lunak, perlu literasi agar komputer tersebut dapat menyimpan data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun