Mohon tunggu...
Naim Emel Prahana
Naim Emel Prahana Mohon Tunggu... Penulis - penulis dan jurnalist

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rutinitas "Kau" di Backpacker III Teater Lampung

17 April 2021   02:25 Diperbarui: 17 April 2021   02:28 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semangat ketertindasan tidak sirna manakala Teater Krakatoa dan Emha Ainun Najib dicekal di kampus UMM (2 X). Pementasan seni, drama sampai ke Festival Seni Sastra pun dihelat.

Beberapa gedung yang pernah dipakai antara lain Balai Desa Serbaguna Hadimulyo, Balai Desa Yosodadi, GOR Jurai Siwo dan Aula Depdikbud Lampung Tengah (Kini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro) sampai pementasan di Kotagajah. 

Sebagai Pimpinan Harian dan penyiar Radio PT Dei Marganusa berusaha terus mengalirkan kegiatan seni budaya di kota kolonisasi Metro itu. Memang patut disayangkan sejak 1990 kegiatan tersebut makin hari makin vacum---banyak faktornya, terutama masalah pekerjaan dan ekonomi para pelaku seni di Metro.

Demikianlah dalam, panjang dan berlikunya sebuah proses perjalanan di muka bumi ini di dalam dan di luar perpustakaan. Kadang terlalu cepat menghapus hilangkan rutinitas dan stempelnya karena 'alibi' itu dan hanya mengangkat tangan menyerah sebelum alibi itu diungkapkan. 

Kenapa sih orang jarang menyambut musim panas atau hujan. Selalu saja menyebut dalam sambut musim semi? Justru musim yang tidak disambut itu banyak melahirkan produk-produk dari tradisional ke kontroversial.

Barangkali sejenak sambil meneguk segelas kopi pagi ini berusaha melakukan investigasi lingkungan di mana banyak aktivitas rutin tak terjangkau oleh kabar berita. 

Itu mungkin karena kabar berita sudah dicekoki pihak-pihak tertentu, dengan tujuan tertentu misalnya ingin menguasai panggung kegiatan birokrasi. 

"Ndak ape-ape" justru kita ramu semuanya dalam tempaan proses kreasi salah satunya apa yang dilakukan bidang teater Dewan Kesenian Metro (DKM) Lampung.

Backpacker III Teater Lampung adalah fakta serangkaian keinginan untuk mewujudkan seribu harapan menjadi SATU kenyataan mimpi. Semuanya akan jadi bunga rampai dalam catatan sejarah seni panggung di sini di Metro untuk Lampung. 

Boleh jadi ada beberapa teritorial dapat dijadikan obrolan dikemudian hari atau sama sekali tidak. Tiga nama pertama tentu perlu diberi support di Backerpacker III Teater Lampung, Iswadi Pratama, Ari Pahala dan Muadin Efuari---setidaknya ketiganya adalah aktor panggung yang dapat sambutan dari audience.

Sayang saya tidak sempat ketemu dengan Iswadi Pratama dan Ari Pahala, keburu pamit dengan alasan klasik ha ha ha 'sibuk'. Tapi, memahami mereka tidak harus ketemu karena sebelum-sebelumnya pernah ketemu di agenda acara lain, masih di panggung seni sastra (budaya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun