Mohon tunggu...
Naily Khoirun Nisa
Naily Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa akhir

Hay

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diskriminasi atau Elit Politik Saja yang Paham?

21 Juni 2021   16:17 Diperbarui: 21 Juni 2021   17:03 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SumberL Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan

20 Juni, 2021 Satuan Tugas Penaganan COVID-19 Kabupaten Bangkalan mengeluarkan press release. Hal tersbut dimaksudkan untuk para demonstran dari masyarakat Madura khususnya Bangkalan yang secara langsung sedikit meredam amarah dari masyarakat sekitar, dikarenakan keputusan Pemerintah Kota Surabaya yang mewajibkan semua warga yang keluar dari Madura ke Surabaya wajib melakukan Swab Antigen.Masyarakat Madura khususnya Bangkalan merasa terdiskriminatif dikarenakan kegiatan seperti dagang, membeli perlengkapan dan kebutuhan yang sangat besar hanya dapat dilakukan di kota Surabaya, kemudian para pekerja yang harus lagi berangkat pagi masih menunggu untuk antre di Swab Antigen dan pulang malam pun di swab juga. Dari survei di lapangan tak sedikit yang memprotes aksi swab tersebut."kalau saya kerja setiap hari pagi sogrok malem sogrok 7 hari ya hancur hidung saya lek!", kata seorang pekerja di perusahaan swasta di Surabaya.Dari pernyataan tersebut menyimbolkan kekesalan salah seorang pekerja yang kesal terhadap keputusan yang dibuat oleh Pemkot Surabaya. Tak sedikit dari pekerja yang domisili Bangkalan yang mencari sesuap nasi untuk menymbung hidupnya di kota Surabaya mengeluh akan hal ini.Kemudian para pedagang yang membeli stok barang dagangan yang akan dijual di Bangkalan, pedagang sayur, Ojol, dan masih banyak lagi.Sehingga para demosntran meminta agar masyarakat yang dari Surabaya ke arah Madura pun di swab juga. Kemudian dari press release tersebut akan menjadi wacana yang penuh pro dan kontra juga. Seperti kita ketahui tidak sedikit masyarakat yang minim akan pengetahuan bahaya covid -- 19 bahkan pemberitaan dan penanganan dari pemerintah sendiri yang membuat kepercayaan dari masyarakat hilang. Dengan berlarutnya penanganan dan banyaknya mutasi dari covid -- 19 masyarakat bahkan lebih tidak percaya sehingga terjadinya lonjakan seperti sekarang ini.Dari data yang ada Bangkalan menjadi salah satu daerah yang terkena lonjakan yang saat ini tersebar di media. Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (6/6/2021), kasus kumulatif Covid-19 di Bangkalan tercatat ada sebanyak 1.779 orang. Sebanyak 1.520 pasien dinyatakan pulih, 180 orang dinyatakan meninggal dunia dan sebanyak 79 pasien masih menjalani perawatan.secara kumulatif berarti dapat dikatakan dari awal januari 2020 hingga pertengahan tahun 2021 ini total pasien yang terdampak positif covid 1.779 pasien dan sembuh 1.520 tehitung sejak tanggal 6 Juni 2021. Lonjakan tersebut yang diberitakan media dan juga keputusan Pemkot Surabaya sedikit lebay dikarenakan di daerah seperti Kamal kemudian Telang, Socah, bahkan di kota Bangkalan pun masih beraktivias seperti biasa.Dari keputusan Pemkot tersebut yang membuat naik bertanya di media, ibarat kata saat daerahnya terkena pun Bangkalan aman saja bahkan secara keseluruhan tidak lebih banyak dari kasus di kota Surabaya.Kemudian diskriminasi yang di keluarkan juga kontroversi sehingga press release yang keluar pun bukan dari Pemkot Kota Surabaya melainkan dari Bangkalan saja.Perlu solusi yang solutif dan efektif untuk menangani covid -- 19 ini yang membutuhkan win win solution, bukan win lose solution yang menguntungkan di sebelah sisi sehingga kepercayaan dan membasmi virus corona menjadi lebih ringan jika dihadapi bersama, bukan malah mendukung agar wisata tapi covid belom tuntas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun