Mohon tunggu...
Nailul Muna
Nailul Muna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metaverse - Dimensi Baru Pembelajaran Fisika

20 Juli 2022   20:25 Diperbarui: 20 Juli 2022   20:34 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metaverse – Dimensi Baru Pembelajaran Fisika (gambar : freepik.com)

Baru - baru ini, kita pasti sering mendengar tentang konsep metaverse. Metaverse sendiri secara umum dapat diartikan sebagai arena virtual dengan tingkat realism. Di mana di dalam metaverse itu, kita dapat bersosialisasi, berbelanja, dan melakukan aktivitas lainnya yang biasanya hanya dinikmati dalam kehidupan nyata.  Ketika masuk dalam metaverse, kita akan diberikan karakter visual (avatar). Sehingga kita bisa berjalan, menulis, berbicara, dan bergerak seolah olah berada dalam kehidupan nyata.

Percaya atau tidak, metaverse sudah ada di sekitar kita. Aplikasi yang sering kita gunakan seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, merupakan evolusi dari koneksi sosial, dimana aplikasi-aplikasi tersebut mendukung metaverse. Seiring dengan transformasi digital, kita dibawa ke dunia imersif dan dunia imajiner baru, Perkembangan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran mengakibatkan semakin banyak tuntutan untuk memanfaatkan dan melakukan inovasi-inovasi yang lebih baik dan bermanfaat bagi dunia pendidikan. Guru di era milenial menghadapi tantangan dalam menyampaikan mata pelajaran kepada siswa. Salah satu inovasi yang dapat kita gunakan dalam dunia pendidikan adalah menentukan strategi pembelajaran yang baik. Ciri-ciri strategi pembelajaran yang baik adalah pembelajaran dapat melibatkan siswa untuk mewujudkan suatu kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Saat ini, dengan infrastruktur metaverse yang masih dalam pembangunan, peneliti, pendidik, dan desainer digital memiliki kemampuan untuk memimpin perkembangan metaverse daripada terjebak dalam arus ketertinggalan. Untuk memanfaatkan potensi metaverse sebagai ruang dengan tiga dimensi yang imersif, dan real-time, kita memerlukan cara baru untuk menghubungkan dunia fisik dengan pengalaman virtual reality (VR). Virtual reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam lingkungan yang dibuat oleh computer.

Salah satu pembelajaran yang menarik untuk diaplikasikan dengan menggunakan VR adalah fisika. Melalui pembelajaran berbasis VR, kegiatan belajar mengajar khususnya fisika akan lebih menarik. Sebagai contoh ketika pembelajaran materi antariksa. Kita akan dapat menyaksikan sistem tata surya seolah – olah di depan mata kita. Kita juga dapat mengetahui seperti apa gerhana matahari jika disaksikan  di belahan dunia lain. Bahkan, kita dapat menjelajahi dan mengunjungi permukaan planet - planet. Tidak hanya itu, siswa dapat membangun model percobaan virtual tiruan untuk mempelajari sifat fisika, memverifikasi rumus, mengembangkan teori dan berpartisipasi aktif dalam pendidikan fisika secara umum. Hal tersebut dapat mendorong minat eksperimen dan pemahaman siswa.

Saat mempelajari fisika, kita dapat mempelajari sistem besar (seperti gerak jatuh bebas dengan gravitasi atau bahkan tentang galaksi) atau sistem kecil seperti atom. Di beberapa aplikasi teknologi, penting untuk mempelajari sifat materi yang bersumber pada susunan atom dalam bentuk padatan (solid). Materi padatan (solid) fisika adalah cabang fisika yang berfokus pada bagaimana susunan atom dapat menyebabkan sifat material yang berbeda (listrik, magnetik, mekanik, dll). Ini sangat penting ketika mencari bahan untuk memajukan teknologi saat ini atau untuk mengusulkan solusi baru. Dalam kehidupan nyata, fisikawan menyelidiki fisika dengan skala kecil (misalnya, menggunakan teknik mikroskop elektron transmisi canggih). Mereka mengukur sifat dari sistem yang sama dan mencoba menghasilkan teori yang membangun jembatan antara susunan atom dan sifat yang dapat kita ukur di laboratorium (misalnya, hambatan listrik).

Salah satu tantangan yang kita semua hadapi ketika melakukan penelitian semacam ini adalah visualisasi tiga dimensi dari struktur atom. Ketika buku, catatan, hingga monitor hanya menyediakan visual dengan dua dimensi, maka VR adalah solusinya. Dengan VR, peneliti dan fisikawan mampu memproyeksikan materi kecil seperti atom menjadi sesuatu yang tidak imajiner, namun dapat divisualisasikan secara tiga dimensi.

Melalui metaverse, tidak hanya teknologi, namun pendidikan fisika juga ikut mengalami perkembangan. Pembelajaran fisika akan berevolusi dari yang semula hanya pertukaran pengetahuan sederhana menjadi modern. Dimana metaverse dapat membantu menciptakan lingkungan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses penelitian ilmiah dan memperoleh pengetahuan secara mandiri. Salah satu alasan terbaik tentang pembelajaran di Metaverse adalah metaverse dapat mengubah sudut pandang pembelajaran. Dengan kata lain, karakter dari Metaverse yang virtual, kolaboratif, dan berorientasi pada tugas akan memungkinkan siswa untuk belajar tanpa menyadarinya. Ketika pembelajaran  menyenangkan, itu merupakan sistem belajar paling efektif. Selain itu, VR memberikan solusi yang terbaik untuk mempelajari dan mengingat pengetahuan baru bagi semua orang yang lebih menyukai gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik. Kita dapat menggunakan virtual reality (VR)  untuk memperkenalkan pengetahuan praktis di kelas tanpa benar-benar meninggalkan ruang kelas dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang tidak terlupakan. Untuk itu, kita khususnya pelaku pendidikan, tidak mengaggap metaverse sebagai transformasi digital yang merepotkan, namun menganggap metaverse sebagai dimensi baru dalam dunia pendidikan, terkhusus pembelajaran fisika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun