Bapak Iwan Prihatna selaku petinggi desa Guyangan menginformasikan kepada warga dusun Rawan Sari bahwa dusun Rawan Sari akan diganti dengan nama Rawa Sari. Alasan mengapa diganti menjadi Rawa Sari adalah karna kata "rawan" berimplikasi pada riskan, bahaya atau bala'. Dengan di ganti dengan nama baru yaitu Rawa Sari maka harapan beliau dan warga setempat agar tidak mendapatkan banyak bahaya atau bala'.
Bapak petinggi merencanakan akan membangun sebuah rawa buatan sebagai asal usul dusun tersebut. Pada tanggal 17 Agustus dalam pidatonya saat memperingati hari kemerdekaan beliau menginformasikan akan mulai membangun rawa buatan di dusun Rawan Sari yang terkenal dengan sebutan "Mbacak". Lokasi tersebut terletak di perkebunan dekat sebuah makam dan pemancingan ikan lele yang masih sangat rindang. Di lokasi tersebut terdapat pohon karet yang sangat besar dan diperkirakan berumur ratusan tahun. Kemudian dibawah pohon tersebut ada mata air yang melimpah, nah dari situlah tercetus untuk membangun sebuah rawa buatan.
Pada saat ini pembangunan rawa telah selesai. Hal ini terlihat ketika saya melintasi daerah tersebut sudah tidak terlihat pekerjaan pembangunan. Namun belum ada tanda-tanda dari bapak petinggi tentang peresmian dusun Rawan Sari yang di ganti Menjadi Rawa Sari dengan simbol sebuah rawa buatan.