Mohon tunggu...
naililhusna
naililhusna Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 3 Peusangan kab. BIreuen, Aceh

Menoreh asa menggapai angan di bumi pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Inovatif Meski Terpinggirkan

22 Agustus 2019   11:30 Diperbarui: 22 Agustus 2019   11:43 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua anak negeri khususnya guru yang lulus CPNS tahun lalu melalui seleksi CAT adalah salah satu bukti bahwa kita sudah berada di era revolusi 4.0. Dengan memanfaatkan jaringan internet yang besar untuk menghimpun seluruh anak negeri dalam padang yang tak kasat mata. Semuanya menjadi lebih efektif dan efisien.

Sebagai calon guru ahli dari berbagai disiplin ilmu, tentunya kita akan terus dihadapkan pada kewajiban untuk mengupgrade ilmu, baik ilmu pedagogi maupun profesional.

Mengembangkan kapasitas diri untuk menjadi layak disandingkan dengan perubahan zaman khususnya di era digital ini adalah kewajiban mutlak seorang guru. Meskipun kepala sekolah dan dinas terkait juga punya andil dalam pengembangan ilmu para bawahannya.

Pengembangan ilmu yang dilakukan oleh seorang guru bisa dimana saja dan dari mana saja. Terlebih lagi sekarang jaringan internet hampir ada di semua daerah. Walaupun kita tidak bisa mengabaikan jika masih ada daerah yang tidak dijangkau oleh internet.  Namun, sebagai seorang pendidik kita harus punya seribu cara untuk tetap selangkah lebih maju dari siswa yang kita didik dan punya sejuta cara agar pandangan kita tetap seiring dengan perkembangan  zaman.

Contoh menjadi guru di era revolusi 4.0 meski mengajar di daerah pinggiran dengan fasilitasnya tidak memadai, tetaplahharus kreatif dan inovatif.

Kreatif dalam menemukan cara-cara baru dalam mengajar dengan memanfaatkan sarana yang ada.Serta inovatif dalam memadupadankan hal-hal baru. Melihat inovasi-inovasi yang dilakukan orang lain kemudian mengadaptasi di tempat sendiri. Jangan malu untuk berubah dan bertanya. Karena memupuk rasa malu itu tidaklah akan menghasilkan sesuatu yang baru.

Sebagai calon guru ahli yangnotabenenya sudah tahu kondisi sekolah tempat kitaberada. Semestinya beberapa media pembelajaran sederhana tetap bisa dilakukan. Kita tidak bisa menyalahkan keadaan dan situasi. Beranggapan kita tidak turut dalam era revolusi 4.0 karena berada didaerah terpinggirkan, itu adalah kesalahan besar dan pemikiran yang salah kaprah.

Lakukanlah perubahan meskipun hanya sedikit. Jangan biarkan pikiran-pikiran mereka sempit meski terpinggirkan. Biarkan angan mereka melambung tinggi. Karena kita tidak pernah bisa meramal akan menjadi apa mereka kelak.

Salah satu contohnya adalah guru bisa memaksimalkan penggunaan ponsel cerdas sebagai media pembantu dalam merancang pembelajaran. Ada banyak fitur gratis yang ditawarkan di aplikasi play store. Seperti aplikasi comic strip yang bisa kita jadikan sarana untuk membangun konsep atau menyimpulkan suatu materi. Tentunya  kita bisa memakai foto mereka. Jadi sebelum kita masuk keinti kegiatan, mereka sudah tertarik dengan materi yang akan kita sungguhkan.

Namun, guru yang baik juga harus siap dengan kondisi apa pun. Comic yang sudah kita rancang tadi tidak bisa kita tampilkan. Maka guru yang kreatif harus punya cara lain untuk menarik minat siswa. Kita bisa mengubah konsep-konsep yang sudah kita tuangkan dalam comic menjadi sebuah permainan yang unik, seperti membuat "Bola Misteri" atau permainan lainnya.

Tentu, bukan itu saja fitur-fitur di ponsel cerdas yang bisa kita gunakan. Ada banyak sekali pilihan yang bisa kita gunakan sesuai dengan keperluan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun