Penerapan Budaya Positif di Sekolah Mulai dari Kesepakatan Kelas

Setiap sekolah tentunya menginginkan suasana pembelajaran yang nyaman dan tenang sehingga warga sekolah merasakan nyaman di sekolah dan dalam belajar juga terjadi suasana tenang.  

Dalam menjadikan suasana sekolah yang nyaman dan tenang tidak menjadi tanggung jawab dari beberapa pihak saja tetapi semua warga masyarakat. tidak mudah menyamakan persepsi dan rasa tanggung jawab kepada semua warga masyarakat sehingga perlu tindakan yang dapat menumbuhkan budaya positif di sekolah.

Sebagai calon guru penggerak, saya mencoba menerapkan aksi nyata dalam budaya positif dengan menerapkan di komunitas paling kecil yaitu kelas melalui kesepakatan kelas. 

Saya mengenalkan tentang budaya posisitif kepada siswa kemudian setelah memahami maka kita buat kesepakatan kelas untuk di kelas seperti tidak ramai saat pelajara, menolong teman yang kesusahan dan menjaga kelas agar tetap bersih. diharapkan dari pembiasaan kesepakatan di kelas maka siswa dapat menerapkan pada komunitas yang lebih luas lagi yaitu kepada semua warga masyarakat.

hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya sebagai budaya positif, tetap saja ada siswa yang suka buang sampah sembarangan sehingga pentingnya kesepakatan kelas untuk menjadi sebuah pembiasaan dengan memberikan contoh kepada komunitas yang lebih luas di sekolah.

budaya positif di sekolah merupakan keyakinan, nilai, kebiasaan yang berpihak pada murid agar berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan tanggung jawab. guru memegang peranan sentral dalam mewujudkan budaya positif. 

dalam membangun budaya positif memiliki tujuan adalah untuk menumbuhkan karakter anak. manfaat dari budaya positif antara lain meningkatnya pengetahuan pendidik, terciptanya pendidik yang merdeka, terciptanya anak didik yang merdeka. 

langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah membuat kesepakatan kelas, menerapkan disiplin positif, posisi kontrol guru.