Mohon tunggu...
Naili Faizatis Syifa
Naili Faizatis Syifa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan dan Konseling

Ibu dari 3 anak, guru bimbingan dan konseling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meredupnya Tradisi Santri di Pondok Sejak Adanya Covid-19

13 Maret 2021   07:30 Diperbarui: 13 Maret 2021   07:43 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan santri di pondok pesantren sangat menarik apabila kita cermati, mereka harus belajar disiplin mengikuti serangkaian jadwal yang padat dan belajar sabar mulai dari antri ambil makan, mandi, mencuci dan bahkan memakai sandal atau sepatu. Kehidupan mereka ini tidak bisa dirasakan oleh anak yang hidup di rumah dimana untuk makan, mandi tanpa mengantri dan juga fasilitas di rumah lebih nyaman tidur di kamar yang bebas tanpa harus berhimpitan tidur bareng-bareng dan menggunakan kasur yang lebih empuk sehingga untuk istirahat lebih nyaman. para santri tidur dalam kamar yang apa adanya dan bangun lebih cepat untuk memulai aktifitas setiap harinya. Tentunya hal itu yang membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, kuat dan pastinya sabar. 

Rasa kekeluargaan sangat terlihat erat dalam kehidupan para santri karena hampir 24 jam terus bersama, mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi. Tradisi pinjam meminjam barang sudah hal yang biasa, bahkan pakaianpun bergantian. untuk makan biasanya para santri selalu makan bersama bahkan satu tempat makan bisa bareng-bareng beberapa santri. Tradisi kekeluargaan yang erat dari santri bukan hanya itu tapi juga penghormatan mereka kepada para guru dan pengurus, mereka selalu berebut untuk bersalaman apabila ketemu. Kehidupan yang ada dalam pondok selalu membekas di hati para alumni setelah mereka lulus dan meninggalkan pondok. Rasa yang sudah menyatu pasti membuat mereka rindu akan kehidupan di pondok yang pernah mereka alami dulu. Banyak buku yang di hasilkan para alumni pondok, yang menceritakan tentang keindahan hidup di pondok seperti dalam buku tulisan santri kreatif Pondok Darurat Syahadah Putri yang berjudul indahnya hidup di pesantren.

Tetapi tradisi yang indah itu kini sudah mulai meredup, mau tidak mau harus di tinggalkan sementara karena adanya Covid-19. Datangnya virus  ini di negara kita mengubah tradisi selama ini dan juga tradisi di pondok, dimana para santri tidak dapat lagi bebas bergaul dan harus dipisahkan oleh jarak. Bahkan ada pondok pesantren yang harus mengembalikan santri ke rumah masing-masing selama masih ada Covid-19. dan untuk pondok pesantren yang tidak memulangkan santrinya, harus mematuhi aturan protokel kesehatan. Sedih pastinya karena kebersamaan yang mereka jalani selama ini dimana makan bersama, tidur dan bahkan pakaian saling pinjam meminjam harus di hilangkan saat ini. Para santri yang biasanya pada bersalaman juga hanya bisa menundukkan kepala saat bertemu. semoga tradisi santri yang sudah turun temurun dapat kembali lagi dan Covid-19 cepat hilang dari negara tecinta ini sehingga tak ada lagi jarak dan batas dalam kita bersosial. Suasana pondok yang indah seperti dalam lagu Nasida Ria bisa kembali lagi. Aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun