SEMARANG (30/07/2022) -- Kurangnya keseimbangan antara sampah yang dihasilkan dengan sampah yang dikelola menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia tak kunjung usai. Jika berbicara mengenai data, Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menyebutkan timbulan sampah di Kota Semarang mencapai angka 430.749,75 ton. Dari angka tersebut 60,79% merupakan sampah organik.Â
Oleh karena itu, kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan sampah skala rumah tangga sebagai upaya pengurangan angka timbulan sampah.
Naila (21), Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2021/2022 menanggapi permasalahan sampah yang ada dengan melakukan sebuah kegiatan yang inovatif, yaitu pengelolaan sampah pengelolaan sampah skala rumah tangga dengan metode eco-enzym. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (30/07/2022) di Balai Desa Kelurahan Karangroyo dengan target peserta perwakilan ibu-ibu dari ketigabelas RW yang ada di kelurahan tersebut.Â
Eco-enzym merupakan cairan serbaguna yang terbuat dari sampah organik berupa sisa buah dan sayur, gula, serta air dengan takaran 3 : 1 : 10 yang telah melalui proses fermentasi selama tiga bulan. Fungsi dari eco-enzym cukup beragam, yaitu sebagai pupuk alami, pertisida alami, penjernih air, serta cairan pembersih rumah bahkan dapat digunakan untuk menurunkan asap dalam ruangan.
Pengenalan eco-enzym dilakukan dengan penjelasan melalui power point dan demonstrasi secara langsung. Antusiasme peserta dapat terlihat dengan mendengarkan materi secara seksama dan aktif memberikan tanggapan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara peserta atau ibu-ibu perwakilan RW dengan mahasiswa. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan termotivasi untuk melakukan upaya pengelolaan sampah skala rumah tangga.Â
Penulis : Nailamuna Atalina Sholeh (Teknik Lingkungan -- Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan : dr. Akhmad Ismail, M. Si. Med