Mohon tunggu...
Naila Dian
Naila Dian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Hitam

30 Agustus 2017   22:31 Diperbarui: 30 Agustus 2017   22:34 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sebuah pertandingan pasti ada perselisihan antara satu pihak dan pihak lainnya. Namun, ada beberapa pihak yang malah menyalahgunakan cara berdemo dan mempromosikan pihak mereka sendiri yaitu disebut sebagai Kampanye Hitam. Kampanye hitam ada banyak bentuknya, terutama para masyarakat uang memakai internet sebagai sumber internet yaitu Netizen. Kampanye hitam adalah salah satu contoh buruk dan tidak adil dalam pertandingan dan ingin menjatuhkan lawan karena dalam kampanye hitam banyak kebohongan seperti membuat fitnah mengenai latar belakang pihak lainnya, mengkambing hitam atau menjelek-jelekan musuh kita apa lagi dengan berita yang tidak benar dan dibuat-buat agar musuh terlihat buruk dimata masyarakat. 

Sebagai mas yarakat dari bangsa yang demokratis bebas untuk berbicara, seharusnya politik dijalankan dengan adil dan jujur dalam memilih maupun berjuang. Pers di Indonesia yang seharusnya mendorong demokrasi nasional tanpa adanya kampanye hitam sebagai penyampaian anggota dan calon pemimpin. Disambungkan dengan pertanyaan besar kita termin ini yaitu mengenai pemimpin visioner yang berasionalitas itu penting, kita harus brtbicara secara rasional dan berfikir melalui logika dan jika seorang pemimpin berhasil dengan latar belakang fitnah, kebohongan atau mengadu dombakan orang lain maka itu bukan pemimpin yang ideal dan pemimpin yang bervisioner. Pemimpin yang ideal seharusnya dapat berfikir panjang seperti sebab dan akibat karena segala keputusan harus berdasarkan alasan dan masuk akal. 

Sebagai masyarakat, tentu kita mendengar banyak informasi mengenai calon-calon pemimpin yang mencalonkan diri. Dengan itu, sebagai masyarakat kita juga harus pintar-pintar dalam mencermati dan menyelidiki informasi yang didapat karena belum tentu semuanya benar. Kita juga harus mengendalikan pemakaian media massa karena apa yang didalam media kadang suka ditambah-tambahkan. 

Kampanye hitam sering dan marak terjadi di masyarakat Indonesia dikarenakan oleh banyak partai yang malah membuat ribut dengan partai lainnya, tidak hanya itu bahwa banyak partai bermain curang dengtan menyogok dengan uang atau pangan sebelum pemilihan umum. Banyak dari mereka menyalah gunakan dan menyalah artikan kampanye hitam sebagai strategi, sebenarnya ini adalah perbuatan yang tidak terpuji. 

`Secara umum kampanye hitam lebih menjorok kepada berfitnah, menghina, mengadu domba dan menghasut untuk menyebar luaskan berita-berita yang tidak baik dan justru membuat orang malah terhasut dengan berita yang tidak benar dan seharusnya kita sebagai masyarakat dapat mengendalikan dan mengontrol gosip yang seharusnya disaring terlebih dahulu secara logis. Bagaimana dengan konteks Pilpres 2014? Kita harus merujuk dahulu pada UU Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Dalam pasal 41 UU tersebut disebutkan beberapa hal yang dilarang dalam kampanye. Dan, larangan yang berkaitan dengan black campaign adalah, (1)  menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau Pasangan Calon yang lain; serta (2) menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau masyarakat. 

Lalu adakah ancaman yang diberikan? ya, Dalam UU Nomor 10 Tahun 2007 pasal 214 disebutkan, mereka yang dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan Kampanye  dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 24 bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 dan paling banyak Rp24.000.000,00.

Kampanye hitam tidak hanya terjadi pada pilpres atau pemilu pemerintahan, namun segala pemilihan pemimpin yang berlaku. Kampanye hitam sendiri pun tidak hanya terjadi antara partai itu sendiri, namun para pemilih dikarenakan adanya faktor "Haters" atau "Fans" dari masing-masing kubu. Karena perkembangan teknologi, telah berkembangnya cara untuk mencari kampanye hitam di media masa dan dunia maya. Kampanye hitam pun tidak hanya melawan atau menghina kubu lain, justru ada yang hingga mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, merusak dan merebut alat pemilu, menggunakan fasilita spemerintah seperti tempat ibadah, menggunakan atribut dan gambar khas peserta tersebut saat mendatangi pemilu dan menjanjikan dengan upah atau materi kepada ornag lainnya agar memilih tim yang sama. Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, perbedaan mendasar antara kampanye hitam dengan kampanye negatif adalah kampanye negatif sesuai fakta, sedangkan kampanye hitam tidak sesuai fakta. 

Sedangkan, kita harus dapat membedakan kampanye negatif dan kampanye hitam.  Kampanye negatif adalah dimana kita berbicaar kejelakan tim tersebut berdasarkan fakta, tidak bermaksud mengejek namun itu adalah informasi yang masyarakat harus tahu sebelum tim tersebut menjadi pemimpin karena itu demi masa depan bansgsa. Kampanye negatif merupakan suatu keniscayaan dalam berpolitik. Pada dasarnya, dalam kampanye setiap kandidat berusaha melakukan dua hal: Menunjukkan hal-hal yang baik terkait dirinya dan melakukan hal-hal lain yang terkait dengan saingan atau lawan politiknya, ujarnya. Jika kita sebagai masyarakat menyebar luaskan mengenai kejelakan atau keburukan dari tim lain atau tim kita sendiri itu adalah tanggung jawab kita untuk menerima adanya kejelekan dari apa yang kita pilih. 

Kejelekan dari pemimpin itu pun tidak hanya harus kita hindari justru seharusnya kita dapa belajar dari keburukannya dan memilih yang sepatutnya dipilih yaitu pemimpin yang bervisioner. Pemimpin yang bervisioner dapat melakukan hal dengan tegas, setiap pernyataan yang diberikan di latar belakangi faktual dan tidak asal bicara maka itu pemimpin harus berfikir logis dan mempunyai alasan disetiap perkataanya. Visi dan misi yang jelas sebagai pemimpin di sebuah organisasi adalah yang terpenting, Segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat dan pengikutnya adalah tanggung jawab seorang pemimpin. Berani bertindak dalam meraih tujuan, rela mengorbkankan tenaganya demi bangsa kita, pemimpin visioner juga menunjukkan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat. Dan yang terpenting adalah dapat mengubah visi dan misi menjadi aksi, masyarakat tentu saja tidak ingin pemimpin yang hanya bicara emimpin visioner adalah sosok pemimpin yang patut di contoh, dia mau membuat contoh agar masyarakat sekitar mencontoh dia. pemimpin visoner sangatlah pandai dalam membangun hubungan antar anggota, dalam hal memotivasi, memberi, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri. Pemimpin yang  bervisioner sangatlah dibutuhkan untuk negara yang ingin maju seperti Indonesia. 

Stefanus, Huang. (2013). Nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila.https://stefangreg2410.wordpress.com/2013/04/24/nilai-nilai-yang-terkandung- 

didalam-pancasila/ (diakses pada tanggal 5 Juni 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun