Mohon tunggu...
Naila Aliyya Zahra
Naila Aliyya Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PDB Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Trend K-pop di Kalangan Masyarakat Indonesia Memberikan Dampak Buruk?

7 Juni 2023   23:13 Diperbarui: 7 Juni 2023   23:26 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Naila Aliyya Zahra -- Mahasiswa PDB Universitas Airlangga

Korean Pop atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan "K-Pop" merupakan salah satu genre musik yang berasal dari Negeri Ginseng, Korea Selatan. Saat ini, K-Pop berhasil meraih kepopuleran yang mendunia. Di Indonesia sendiri, berbagai macam kalangan, mulai anak-anak sampai dengan orang dewasa, memiliki ketertarikan pada dunia K-Pop tersebut. Sebagai contohnya, konser Blackpink yang digelar bulan Maret lalu di Jakarta banyak dihadiri para penggemarnya yang berasal dari berbagai macam usia. 

Popularitas K-Pop di Indonesia tidak hanya memberikan hiburan kepada para penggemarnya, tetapi juga memberikan pengaruh-pengaruh lainnya, misalnya dari segi budaya. Penyebaran budaya Korea yang salah satunya melalui musik K-Pop ini disebut dengan istilah "Korean Wave". Hal tersebut tentunya memiliki dampak positif dan juga negatif. Di sini, kita akan mengulas tentang dampak buruk trend K-pop di kalangan masyarakat Indonesia. 

Masuknya budaya K-Pop ke Indonesia dapat memberikan efek kepada budaya-budaya asli yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Kita tentunya mengetahui bahwa tidak semua budaya K-Pop ini sesuai dengan budaya-budaya asli bangsa Indonesia. Budaya K-Pop yang masuk ke negeri ini bisa saja bercampur dengan budaya asli Indonesia atau bahkan menggeser budaya asli yang ada di negeri ini. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, kita perlu mengambil langkah-langkah preventif untuk mengatasinya. Namun demikian, sebelum kita menentukan strategi yang tepat, kita juga perlu mengetahui berbagai macam dampak buruk yang ada agar kita bisa menemukan solusi pencegahan yang tepat.

Pertama, masuknya budaya Korea yang melalui trend K-Pop ini dapat memengaruhi cara berpakaian atau berpenampilan masyarakat kita. Seperti yang kerap kita lihat saat ini, masyarakat Indonesia banyak yang mengikuti fashion Korea, salah satu contohnya adalah melalui cara berpakaian.

Tidak hanya itu, saat ini, masyarakat juga sering mengikuti hal-hal terkait tampilan riasan wajah, skincare, dan juga produk-produk yang berasal dari Korea. Jika hal seperti ini terus terjadi, budaya-budaya yang ada di Indonesia dari segi berpakaian akan dapat tergeser dan produk-produk dalam negeri bisa saja kalah saing dikarenakan masyarakat Indonesia yang lebih cinta budaya lain dan lebih gemar membeli produk-produk dari luar.

Selanjutnya, kita mengetahui bahwa meminum alkohol merupakan hal yang legal di Korea. Tidak seperti di Korea, Indonesia melarang warganya untuk meminum-minuman tersebut. Apabila masyarakat kita tidak bisa menghindari hal tersebut, hal itu tentunya akan sangat berbahaya. Selain itu, kita juga perlu mengetahui bahwa mengonsumsi alkohol dapat menimbulkan bahaya, seperti penyakit liver (hati), depresi, dan juga kehilangan kesadaran atau mabuk. Bahkan, hilangnya kesadaran yang diakibatkan oleh alkohol bisa menjadi awal dari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah kejahatan.

Lalu, dampak lain dari adanya trend K-Pop ini adalah masyarakat yang semakin konsumtif. Banyak masyarakat penggemar K-Pop yang menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang atau merch yang terkait dengan idolanya, seperti membeli album, photocard, lightstick, dan lain sebagainya. Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah apabila dilakukan dalam batas wajar. Selain itu, trend K-Pop ini bisa saja membuat penggemarnya menjadi lupa waktu. Hal ini bisa dikarenakan mereka hanya menghabiskan waktunya untuk menonton video idola-idolanya.

Setelah kita tinjau, kita mengetahui bahwa trend K-Pop bisa saja memberikan dampak buruk kepada para penggemarnya. Namun, hal tersebut tentunya bisa kita cegah. Sebagai seorang penggemar ataupun sebagai masyarakat Indonesia yang cerdas, kita harus bisa memilah hal-hal yang baik dan membuang segala hal yang buruk. Dengan demikian, kita akan bisa menjadi seorang penggemar yang bijak dan tidak terbawa arus negatif. 

Referensi:

Zahra, S. (2019) 'PENGGEMAR BUDAYA K-POP (Studi Mengenai Ideologi Penggemar Budaya K-Pop Pada Fandom iKONIC di Kota Surabaya) ', Journal Unair [Preprint]. Available at: https://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsd1e3e2d54dfull.pdf (Accessed: 04 June 2023). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun