Lepas dari percakapan itu, Tya tidak menanggapi apa apa mengenai tas dan sepatu Ani yang baru, dan selalu mendapat sanjungan dari teman teman lainnya. Menurutnya, itu hal yang lumrah, karena biasanya juga seperti itu.
Mereka ber empat sampai di sekolah. Kebetulan hari itu hari Senin, mereka menaruh tas di kelas, kemudian menuju halaman sekolah untuk mengikuti upacara bendera yang hampir dimulai.
Upacara berlangsung....
Ani mengeluh akan teriknya matahari di waktu pagi itu, ya maklum lah, dia kan tidak pernah terpapar sinar matahari sedikitpun. Bahkan papa nya sebenarnya meminta Ani ditemani pak sopir ketika berangkat sekolah, namun ani memilih berangkat bersama teman-temannya.
Selepas upacara selesai, semua siswa memasuki ruang kelas. Tak lama lagi pelajaran pun dimulai, kebetulan pelajaran jam ini adalah matematika, pelajaran favorit tya.Â
Ibu guru datang dan memberi salam, setelah itu
Ibu guru : keluarkan buku pr kalian ya, lalu kumpulkan ke depan
Ani yang tidak tau jika ada pr, dia bingung dan panik.
Wah, aku kan tidak belajar tadi malam, jadi tidak tau kalau ada pr, kemaren kan aku juga diajak papa mama ke cafe Beru di kota itu (gumam Ani dalam hati).
Jadi Ani mengerjakan pr dengan sistem PS (penting selesai)Â Cepat cepat dia mengerjakan sebelum ibu guru tau jika dia mengerjakan pr di sekolah.
semua murid di kelas kemudian mengumpulkan pr mereka ke depan.