Mohon tunggu...
Nahwan Pasangio
Nahwan Pasangio Mohon Tunggu... Petani - Pegiat literasi dan Pendiri TBM. Gospen Lopito. Menyenangi sastra sejak SMP.

Penulis jalanan yang ingin terus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rapat Evaluasi

1 Juni 2022   19:25 Diperbarui: 1 Juni 2022   19:30 1918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rapat evaluasi merupakan rapat yang sangat penting dalam kemajuan suatu organisasi/ lembaga. Dimana dengan dengan rapat ini semua staf bisa menyampaikan kendala yang dialami dalam melaksanakan tanggung jawab. Manajemen analisis SWOT menjadi rujukan menjawab segala persoalan yang ada. 

Rapat evaluasi mengendalikan Staf senior/Pimpinan dari Jastifikasi tanpa alasan terhadap staf junior. Mendengarkan alasan adalah kunci utama dari rapat evaluasi.

 Sekalipun Atasan dengan Gaya Kepemimpinan otoriter semestinya melaksanakan rapat evaluasi secara terbuka agar mendengarkan alasan langsung dari bawahan, sehingga tidak terjadi jastifikasi kepada bawahan yang tentunya mendzalimi orang lain. Alasan dari bawahan bukan sekedar pembelaan kepada diri sendiri atas sebuah kesalahan yang terjadi, tapi merupakan penyampaian kondisi yang terjadi dilapangan. 

Ironisnya jika ada lembaga yang melaksanakan rapat terbatas hanya dihadiri koordinator tanpa mendengarkan alasan dari staf yang dijastifikasi bermasalah. Konsep tabawun (Pendekatan Persuasi) merupakan konsep yang masih relevan ditengah perkembangan ilmu pengetahuan dan manajemen.

Jastifikasi tanpa alasan (tabayun) merupakan pembunuhan karakter kepada staf yang masih menyesuaikan diri pada peningkatan kompetensi (SDM). Kesadaran akan kesalahan dari bawahan tidak akan tersampaikan dengan baik kepada yang bersalah tanpa nasehat ataupun teguran. 

Gaya kepemimpinan atasan sangat mempengaruhi kinerja bawahan. Sejatinya seorang pemimpin harus menggunakan kacamata bijak dan menempatkan diri pada posisi dimana dapat mendengarkan alasan langsung dari bawahan yang bermasalah bukan sekedar mendengar alasan dari satu arah. 

Penulis mengingat kembali Filosofi kaca mata kuda. Berlari kencang tanda peduli apa yang terjadi disekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun