Mohon tunggu...
Nahrul Hayat
Nahrul Hayat Mohon Tunggu... -

Menikmati senja di sore hari sembari belajar seni untuk berdiri di atas kaki sendiri walaupun dipeluk tangan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bau Nyale: Tradisi Turun Temurun Suku Sasak

16 Februari 2017   19:20 Diperbarui: 17 Februari 2017   11:52 8738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah kejadian itu, tidak ada yang tahu pasti keberadaan Putri Mandalika, namun yang ada adalah ribuan cacing laut yang berwarna-warni menampakkan dirinya. Masyarakat meyakini bahwa binatang kecil berupa cacing laut ini adalah jelmaan dari sang Putri Mandalika.

Bau Nyale bagian dari Promosi Wisata

Putri mandalika yang dilahirkan pada tanggal 20 bulan 10 ( penaggalan Sasak ) atau awal bulan februari dalam kalender nasional menjadi momentum yang banyak dinanti oleh masyarakat pada umumnya tidak terkecuali wisatawan mancanegara.

Tradisi ini biasanya jatuh pada bulan februari dan maret. Ia dan memang betul hari ini 16 februari adalah hari pertama dirayakannya festival Bau Nyale hingga esok 17 februari. Pesta rakyat sekaligus penangkapan cacing-caing laut itu banyak menarik perhatian masyarkat lokal maupun mancanegara.

Selain memanfaatkan pariwisata yang tidak kalah cantik pesona alamnya dengan pulau dewata itu, pemerintah setempat juga memanfaatkan moment ini sebagai ajang promosi dikancah internasional. 

Mungkin bagi warga kelahiran suku sasak yang terpenting adalah tradisi ini terus dielestarikan selain untuk memperekat solidaritas juga melestarikan kebudayaan yang sudah mengakar dari para leluhur.

Ada kebanggaan tersendiri yang hadir saat perayaan Bau Nyale ini diselenggarakan. Mengingatkan kita akan sosok Putri Mandalika yang meimilih jalan hidupnya supaya bermanfaat bagi masyarakat banyak yang hingga saat ini bisa manfaatkan ataupun dikonsumsi. 

ynale-58a67daa66afbdf539a82958.jpg
ynale-58a67daa66afbdf539a82958.jpg
                                                                                                         Sumber Foto : Google

Bentuknya yang unik dan cita rasa yang khas memiliki manfaat masing-masing sesuai dengan keyakinan masyarakat. Banyak yang mengaggap cacing laut jelmaan Putri Mandalika ini bisa dimanfaatkan sebagia obat-obatan. Tidak hanya diolah menjadi makanan pelengkap nasi saja akan tetapi banyak diantara masyarakat juga secara langsung memakan hidup-hidup Nyale tersebut.

Sebelum perayaan dimulai biasanya banyak persiapan yang dilakukan berupa ritual-ritual pembacaan do’a. Setiap rangakaian acara festival Bau Nyale, biasanya akan diikuti dengan pagelaran seni dan budaya suku sasak. Mulai dari karnaval sekaligus pemilihan kandidat Putri Mandalika, Perisaian dan Gendang Blek.  

Adapun lokasi penangkapan Nyale ini berada di lokasi tertentu, tidak sembarang pesisir pantai. Biasanya banyak dijumpai di pesisir pantai Lombok Selatan. Seperti pantai Jerowaru, Pantai Sungkin dan pantai Kaliantan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun