Mohon tunggu...
Ahmad Nahrowi
Ahmad Nahrowi Mohon Tunggu... Jurnalis - Santri, Proletar

Pegiat Jurnalisme Pesantren

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dewasanya Prabowo dan Keberanian Jokowi Mengingatkan pada Era Bung Karno

24 Oktober 2019   14:39 Diperbarui: 24 Oktober 2019   14:54 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Jokowi  telah memilih 'Pembantu' untuk melancarkan program kerja kabinetnya, dalam 38 nama tersebut ada satu nama Menteri yang membuat saya mengerutkan dahi, dia adalah Bapak Prabowo mantan Jenderal Kopasus ini ditunjuk Presiden Jokowi  sebagai Menteri Bidang Pertahanan, satu hari sebelum penetapan ini saya sudah pesimis ketika Bapak Prabowo diundang ke Istana, saya tidak yakin kalau Bapak Prabowo akan bersedia memenuhi permintaan Sang Presiden.
 
Dengan Kedewasaan dan kelapangan dada Prabowo bersedia 'sepakat' sama Jokowi setelah 10 tahun menjadi kompetitor Pilpres yang tentunya sering terjadi kontra pemikiran dan kontra pendapat.

Kesediaan Prabowo ini juga menjadi bukti bahwa elite bangsa sudah dewasa dan terlepas dari kungkungan kepentingan pibadi yang selama ini terus saling berbenturan dan pada akhirnya menjadi kekacauan elite. Hal ini juga menjadi pertanda bahwa Prabowo tulus menerima Jokowi sebagai Presiden sekaligus atasanya, mengingat banyak elite politik yang beretorika seolah-olah menerima Jokowi sebagai Presiden, selain itu masih banyak juga elite politik mencari jalan lain pemenuhan ambisinya karena masing-masing mereka ingin tampil sebagai pemimpin bangsa.

Keberanian Presiden Jokowi menunjuk Prabowo sebagai salah satu menterinya merupakan inisiatif yang sebenarnya penuh resiko, bagaimana tidak analoginya bertarung penuh selama 2 Periode Pilpres dipertarungan itupun berjalan secara panas dan penuh intrik.

Kemudian Jokowi memenangkan pertarungan tersebut , namun setelah pertarungan usai, Jokowi malah mengajak 'Mantan Musuhnya' untuk 'nyengkuyung bareng ' bekerja sama dengan tujuan yang sama pula untuk 5 tahun mendatang, padahal sebelumnya telah bermusuhan 10 tahun, dengan resikonya bisa saja ditengah jalan Prabowo berontak, atau mempunyai visi misi yang berbeda dengan Jokowi atau melakukan hal-hal yang tidak diinginkan lainya, namun semoga saja tidak.

Dengan bersatunya 2 tokoh besar yang sanggup membawa suara jutan Rakyat Indonesia mengrucut menjadi 2 ini, menginngatkan saya pada Zaman Kabinet  Soekarno - Hatta dahulu, suara 2 orang ini antara Sukarno dan Hatta bisa dibilang mewakili suara rakyat Indonesia tanpa ada suara sumbing yang Masif menolaknya, adalagi seperti yang dituliskan Gus Dur dalan salah satu Essainya jika 2 tokoh ini Bung Karno dan Bung Hatta sudah bersepakat  bisa dikatakan bahwa itu kesepakatan seluruh Bangda Indonesia .

Dengan bersatunya Jokowi dan Prabowo kita berharap kabinet bisa berjalan dengan lancar tanpa ada perbedaan pandangan Visi-Misi yang mencolok lagi, sehingga tidak mengganggu Rumah Tangga Pemerintahan, Rakya t juga tidak resah dengan pucuk elite pimpinan bersatu merupakan tidak mustahil untuk Indonesia Maju dan kembali ke Habitatnya sebagai Macan Asia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun