Itu diantaranya merupakan motivasi saya dalam menulis. Maka cari motivasi yang sekiranya itu bisa membuat kita bertekad dan mempunyai semangat untuk menulis sehingga walaupun badai menerjang di lautan maka kita akan tetap menulis walau hanya berada didalam sampan.
Itu sih ilustrasinya ya. Maksudnya apapun yang terjadi maka semangat menulis akan terus berada dalam garis istiqomah
2. Cari sebanyak-banyaknya ide dan segera tuliskan
Stephen Edwin King seorang penulis kontemporer Amerika Serikat mengatakan "Untuk menjadi penulis yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktekannya, orang yang hanya kemauan untuk menulis, namun tidak pernah melakukannya, maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya".
Dari sini kita dapat melihat penulis terkenalpun awalnya dari usaha mempraktekan yang kemudian lambat laun ini menjadi sebuah kebiasaan dan darah dagingnya
Soal rasa dan kerenyahan dalam menulis itu tergantung penulisnya, pertama bisa disebabkan jam tayang dalam hal menulis dan kedua sejauhmana menyiapkan bumbu bumbu itu yang diambil dari proses membaca atau ilmu pengetahuan yang ia dapatkan.
Tapi yang terpenting sekali lagi awali hal tersebut dengan mulai menulis, menulis, dan menulis. Awali dengan niat selanjutnya buat sebait kalimat.
Nantipun otak dengan sendirinya akan mencari celah melalui proses perenungan dan ide pun yang awalnya hanya mendekam di kepala mulai akan mengalir seperti air mencari titik titik kerendahan untuk mengalirnya.
Untuk mencari ide jaman sekarang tidaklah sulit banyak dari bahan bacaan baik itu buku, berita media online, medsos, atau dari pergaulan di lingkungan kita. Ketika ada ide segera kumpulkan dan tuliskan supaya tidak lupa dan bisa jadi bahan lumbung ide dikemudian hari
3. Biasakanlah menulis