Hujan yang masih menangis dari kemarin tak kunjung terobati kesedihannya
Pilu yang dirasakannya seakan tak akan mampu merubah hari jadi tersenyum
Sedangkan manusia selalu berkelakar dalam dosanya tertawa dalam gundahnya
Yang dilakukannya tak henti mengejar kebahagian yang dirasakan semakin pahit ditengah jalan dan semakin mundur langkah berjalan terhempas ditepian jurang kepedihan
Hujan selalu mengingatkan bumi
Untuk menyiapkan Bahtera seperti jaman Nabi Nuh
Untuk memisahkan yang Hak dan Bathil
Biarkan manusia memilih diantara keduanya
Yang selamat yang akan berlayar di Bahtera Nuh itu dalam dunia yang fana ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!