Mohon tunggu...
Nahdliyatul karomah
Nahdliyatul karomah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

selalu menanamkan filosofi gelas kosong yang selalu ingin terisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan yang Merindu

6 Desember 2020   05:38 Diperbarui: 6 Desember 2020   05:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semesta masih kubertanya dalam

kediamku ini ,bagaimana caranya 

melunsi rindu yang kian menggangu ?

bagaimanah caranya bertemu , 

jarak tak jua menyatu ?

semesta untuk apa aku bersinar jika 

bukan bumi yang menerima sinarku ini ?

aku diciptakan untuk bumi , bukan ? aku

ditakdirkan untuk menemani bumidan 

melengkapi kekurangannya kan ?

semesta bagaimana kabar bumi di sanah ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun