Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Aku, Kau, dan Para Kekasihmu (Bagian 2)

1 September 2021   18:36 Diperbarui: 1 September 2021   18:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku pernah tersentuh pada rindu yang kauucap dengan terisak-isak
Dengan cucuran air mata di dalam kisahan
Aku menyimaknya ...
Kaurindukan orang-orang yang belum pernah kaulihat
Kau anggap mereka saudara-saudarimu
Siapa mereka, ya Rasulullah ?
Apa kau juga rindukan aku yang tak pernah kau lihat?
Ahh ..! Entah .!!
Aku mungkin terlalu dini memikirkan itu
Terlalu muda untuk cemburu kepadamu

Andai langit yang pernah menyaksikan dirimu bisa bicara
Tidak akan aku berandai, atau berekspektasi terlalu banyak
Terbang mengeledah setiap sisi langit yang rimbun awan-awan
Mencari potretmu yang pernah ia saksikan dengan matanya
Agar bisa kutulis kamu pada bentang putih bertema rindu dan cinta
Lengkaplah sudah
Puisi-puisi heningku yang tak dapat bersuara

Tentang kamu yang saat ini hanya tinggal riwayat saja
Terlalu halus untuk aku lihat
Lelah sudah kuberandai
Mengira-ngira penasaran
Di zaman ini, otakku tak mampu lagi menempuh seperti apakah wajahmu

Andai kubisa seenaknya, menemukan kamu di setiap selip tidurku
Akan senang mata mendapatinya meski hanya bermimpi
Naluri ini selalu ingin mentoreh lintang bibirmu meski segaris di sebuah kertas
Meliputi keinginan sepasang telinga yang berharap-harap dapat menyimak, barang sekali saja, mendengar tawamu walau sekilas

Cuil-cuil daging yang menempel hidup di tubuh ini
'pun merindu, 'pun bergetar merindukan kamu saban hati membaca
Acap kali mulut mengucap lafaz namamu yang terbaca pada setumpuk helaian
Lembaran yang berjilid risalah yang di cintai semua mahkluk dari zaman ke zaman

Teruntuk masa depan
Terserah apa kata orang
Selain kuingin mati yang tak sulit dan kubur yang tak sempit
Aku sama hal manusia lain
Aku normal, sama seperti para kekasihmu
Berharap termasuk menjadi bagian orang-orang
Yang tergolong di bawa terbang para malaikat dengan nyaman
Lagi aman, tak terhambat menemui kamu dan Tuhan

Ya Rasulullah
Rindukanlah aku juga
Meski tak pernah kita saling melihat
Meski tak pernah kita saling mendengar
Ataupun berbicara dengan sepasang mata terbuka di satu zaman

Created by : Nahar
Tanggerang, 01 September 2021
____________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun