Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidayah di Balik Maya

15 Maret 2021   11:55 Diperbarui: 15 Maret 2021   12:10 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kulihat aku yang ada di cermin
Terbesit tanya tentang apakah itu yang telah rapi terpilin adalah kesempurnaan  
Apakah itu maya atau nyata
Akankah sama wujud kelak esok
Perlukah, hari ini senyum yang berpura-pura

Hai, cermin
Adakah kenyataan paling bersih sebening padamu; pada kemayaanmu yang telah kuusap perlahan
Bila benar, ruang di dalam tanpa ada waktu padamu
Dapatkah kumasuk, bermain di sana selamanya
Namun, teramat sayang bila rindu kudapati untuk pulang; rindu untuk kembali kepada kenyataan

Sisi lain imaji melayat pada debu sisa beban kemarin
Pada masa lalu, memang pernah ada toreh psikis di sana
Termuat dari kisah silam yang hampir bisa kutenggelamkan
Juga hampir saja bisa kutebas dan kucacah
Namun naluri berhenti, tiada dapati izin oleh waktu lagi; kesempatan ini telah mati

Pernah aku berkata lumrah pada rasa kecewa
Namun entah, akankah lambat laun gagahnya dapati kepayahan
Hingga menjadikannya murah dan terbeli untuk pergi; lupa dan hilang
Namun, bila terus betah, akankah masih sukar bersua pada narasi yang perlahan biru
Entahlah, mungin kelak sama hal seperti prasasti yang tak terjual
Kukira butuh waktu lama bagi debu dan angin untuk mengikisnya

Emosi, kerap kutemui tergeletak dengan lelahnya  
Sebab tak pernah menang meski pecah merengek berkata kapan
Hanya sadar terkadang, kumiliki alih kemudi hanya menuju kain kafan
Sadar, syukur dan ikhlas bisa menjiwai peran
Sampai melingkari hayati, hati dan akal budi

Menjadikan rasa nyaman untuk bersabar
Kuyakini apa yang menurut nurani
Akan hidayah yang begitu mudah mengetuk akal dan hati
Memberikan salam, mengusap nadi, mengelus hati
Merasuki nafas, menerima silirnya cinta Illahi

Created By :  Nahar
Tanggerang, 15 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun