Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari dan Pagi

7 Maret 2021   09:33 Diperbarui: 7 Maret 2021   09:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar via wallpaperbetter.com


Kuperhatikan, bagaimana matahari selalu kembali
Kesatria pagi yang terbitnya setelah janari pergi
Menyuluh semangat kelangsungan rumbainya gizi yang datang
Untaian bahagia tak hanya untuk flora yang berjejeran
Melainkan, turut juga menghangatkan juntaian angan yang terlukiskan

Sedari subuh hingga tengah hari, budaya barat menyebutnya pagi
Namun, bisa juga mulai dari tengah malam hingga tengah hari
Siklus dua belas jam dipakai beberapa negara
Priode tengah malam hingga tengah hari
Namun aktivitas pagi tetap sama waktunya, hingga di antara pukul sepuluh berada

Apa kabar lapislazuli yang turut melihat pagi
Telah tembus cahaya padamu
Dari matahari yang menyala terang
Telah mengantar hangatnya kepada dinginmu
Di tempat lain daun-daun sedikit turut biaskan hijaunya tak ragu
Cerah, pipih nan lebar, sanding helainya kepada mineral birumu

Siapa sanggup membuat nuansa sebegitu rapi nan indah
Tiada nada puja dan puji terjeda, 'pun sanggup berakhir pada-Nya; pencipta-Nya; pemilik-Nya
Persaksian secara fisik mataku akan sifatmu belum terputus
Persaksian secara akal kepalaku tiada mampu lagi ditembus
Persaksian hati seutuhnya selalu ingin lebih melihat dan tak mengharap pupus
Persaksian nafsu seutuhnya lemah, tak cukup kuat meski hanya berpura-pura menghapus kenyataan yang tulus

Matahari Kau jadikan setia padaku
Pahlawan pagi yang senantiasa ada tak pernah pergi
Terangnya melewati awan berpijar-pijar
Adalah pesona pagi setelah rona sang fajar

Created By :  Nahar
Tanggerang, 07 Maret 2021
_______________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun