Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Romantic Genre, Prosais | Biarkan Alam Ikut Mendengar

26 Februari 2021   11:37 Diperbarui: 26 Februari 2021   11:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Cahaya tak pernah berkata untuk padam meski bumi di bawah terang merasakannya. kini hanya teracuhkan, mungkin karena hanya paparan tanah yang hanya terlihat lemah tengah mengadah; mengemis, menatap langit tanpa bicara

Keringmu merindukan basah, menanti rindangnya kekasih lama. Benar, tulusnya hujan memang sangat membekas, juga kini sahaja dinantikan jejeran kembang dan bunga harapan baru

Tentang patahan pena yang sebab tak sanggup lagi menuliskan manuskrip berisi kelusuhan hidup di jalan. Telah ada padanya makna kehilangan dari saban hari yang di nantikan, bahkan saban waktu di bayangi. Sungguh, habislah dirimu digerayangi resah dan gelisah manakala hening dan sepi melingkari ocehan sabda di dalam kepala.

Mungkin telah ada nada lain menjadi langganan, pemanis narasi pada iramanya yang tanggal. Namun selalu tiada yang lain selain kekecewaan yang sangat mendalam adalah peran aktif bomerang yang terundang manis nanti, biarkan alam turut mendengarkan kesalahan yang terlupakan

Bukankah jadi sebegitu sakit menunggu pesan yang tak terbalaskan, dari lelah yang banyak meratapi kesempatan yang tertinggal, hingga berbunga pedih tertusuk sulur duri di kesempitan. Antri dan duduklah bersama renungan di gelap dan sempit perasaan bersama hujan, badai, dan bisik angin di bangku taman

Seberapa sulit melupakan lubang yang tersudut dan seberapa besar angan yang mampu hingga melukis bintang-bitang? Rasanya Ingin kujentik jari lalu meraba langit meski harus menutupi aib fiksi cahaya lama, semoga lain hari dapat aku mendorongmu lebih keras, demi memperbaharui rasa yang terdalam


Created By : Nahar
Tanggerang, 26 Januari 2021
_________________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun