Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Sebutir Debu yang Bercerita

18 Desember 2020   01:36 Diperbarui: 18 Desember 2020   01:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sepanjang durasi waktu menghadap belantara malam tengah terbuka 

Hanya kantuk yang menyerang datang bertubi, meleleh kepada titik lemah dari sepasang katup mata 

Padahal, belum keluar kulihat bintang 


Juga riangnya lilin di cahaya padam 


Telah menoleh pucuk cemara yang tertidur 


Dengan sepejam mata burung-burung di dahannya yang sebegitu lena mendengkur
 
Aku menulis nuansa kalian tengah malam
Dengan nuansa hati lelah yang belum matang
Dengan masih melukis peran dengan khayalan
Mengetik malas menyambung klausa
Dengan secangkir kopi di redup mata

Sisaan kemarin masih harus terkepal malam ini
Sebelum melepas secarik pesan ke langit besok pagi

Pernah kurangkai sarana spesial
Namun jatuh terbiar di latar yang rimba
Lama dengan halusinasi tergeletak
Betah akhirnya pada naungan awan

Semak belukar duri hibrida melati
Tumbuh menjaga batas sepanjang jalan
Adalah sederet rasa lelah yang bertelungkup
Yang nian subur bertiarap dengan hujan

Kesalahan yang pernah ada merindang
Dengan fantasi telah aku bakar setiap inci
Kujadikan pupuk dari hitamnya arang
Seketika terhantam lembut angin mengecil
Dijadikannya sebutir debu yang bercerita

Tanggerang, 18 Desember  
___________________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun