Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Amerta Raya adalah sebutan dari tempat singgah ku, gubuk bambu kecil nan sangat sederhana, aku mencintai gubuk dan lingkungan ku. Memang aku singgah ditengah hutan, tapi didepan gubuk ku mengalir air terjun kecil, aku selalu bahagia dan selalu merasa cinta akan semua ini, selain menjadi sumber inspirasi diri ku sendiri, ini wujud syukur ku atas banyaknya karunia Alloh yang tak bisa ku hitung. Kata kawan-kawan yang berkunjung kemari, ini menjadi satu media #healing, ya dan suka duka singgah ditengah rimba semua kubalut dengan selimut cinta. Barokalloh

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membaca Buku Membaca Realita Membaca Mereka

19 Agustus 2023   20:23 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prayakan kemerdekaan kampungku/Dokpri

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

selamat sore, semangat 45, merdeka!!!

Shalom, om swastyastu, namo buddhaya, wei de dong tian.

Salam sejahtera bagi kita semua, salam kebajikan.

Rahayu rahayu rahayu.

Alhamdulillah sore ini Sabtu 19 Agustus 2023 pukul 17:10 WIB aku baru sampai rumah Simbok.

Duduk langsung latihan menulis.

Tapi bukan di kompasiana, kali ini di WhatsApp lagi.

Signal ku jelek, tersambung, tidak ada internet.

Tadi pulang ba'da sholat ashar, tapi berhenti dilapangan voli cukup lama.

Nonton lomba yang diadakan oleh pemuda untuk turut memeriahkan kemerdekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun