Mohon tunggu...
Nafista
Nafista Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain Itu Penting untuk Mengembangakan Kognitif AUD

23 Maret 2019   09:23 Diperbarui: 23 Maret 2019   10:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian orang tua pasti tidak suka apabila melihat buah hatinya kotor karena habis bermain lumpur atau tanah. Mereka menganggap bahwa bermain kotor-kotaran hanya akan membuat anak sakit karena bakteri yang masuk ketubuh anak dan menyebabkan sakit. 

Padahal ketika anak tertawa dan senang saat tubuhnya terciprat kotoran. Saat itulah, suasana hatinya membaik dan tingkat stres pun menurun. Sebuah penelitian yang dilakukan Patil Hospital di India menyebutkan bahwa sedikit kotor ternyata baik untuk anak. Karena paparan berbagai jenis mikroba dari tanah dapat membantu anak menjadi lebih kuat dan tahan penyakit. 

Sebaliknya, higienitas yang berlebihan justru akan menurunkan daya tahan tubuhnya, karena ia tak terpapar Oleh beragam jenis bakteri. Maka tidak seharusnya orang tua memarahi anaknya bermain kotor tetapi malah memberi batasan kapan ia boleh bermain kotor, dan menjaganya agar ia kembali bersih setelah bermain kotor.

Dari kejadian diatas pastinya sudah tidak asing lagi kita dengar kalau seorang ibu sering memarahi anaknya hanya gara-gara bermain kotor-kotoran.


Ngomong-ngomong apa sih pengertian dari bermain itu sendiri???

(Ahmad Susanto,2017) Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir. Bermian dilakukan secara spontan tanpa paksaan orang lain. Yang mana bermain adalah aktivitas untuk mengembangkan aspek motorik maupun kognitif anak.

Martini Jamaris (2006:118), membagi bermain dalam enam jenis sebagai berikut :

1.Bermain dengan melakukan pengamatan

Anak tidak terlihat bermain, tetapi anak melakukan kegiatan bermain, dengan cara mengamati permainan yang menarik perhatiannya. Anak yang melakukan kegiatan bermain ini biasanya hanya berdiri disuatu tempat, namun tetap pada posisi sebagai pengamat.


2.Bermain bersama teman

Anak bermain bersama temannya dan terlibat dalam kegiatan bermain secara aktif. Anak berbicara, meminjamkan atau meminjam atau membiarkan mainannya dimainkan oleh temannya. Tidak ada aturan dan pemimpin secara resmi didalamnya. Anak saling mengikuti aturan yang mereka anggap baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun