Mohon tunggu...
Nafis Ilyasa
Nafis Ilyasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Hai, selamat datang di Profil saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Soekarno Sang Narator Bangsa

27 Juni 2022   00:28 Diperbarui: 11 Juli 2022   09:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SOEKARNO SANG NARATOR BANGSA

Soekarno merupakan salah satu pahlawan bangsa yang sangat berjasa bagi Indonesia. Beliau juga merupakan Presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Bulan Juni bisa disebut sebagai bulannya Soekarno, pasalnya bulan Juni adalah bulan kelahiran sekaligus bulan wafatnya Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia ini. Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya, dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970. Hal ini yang membuat bulan Juni disebut sebagai bulannya Soekarno.

Mumpung masih berada di bulan Juni, marilah kita mengulas sedikit tentang Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia ini. Soekarno merupakan salah satu tokoh Pergerakan Nasional yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Ia adalah salah satu dari The Founding Father Indonesia. 

Soekarno pertama kali menjadi terkenal ketika dia menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya pada tahun 1915. Dalam rapat pleno tahunan yang diadakan Jong Java cabang Surabaya Soekarno menggemparkan sidang dengan berpidato menggunakan Bahasa Jawa Ngoko, kemudian Soekarno mencetuskan perdebatan sengit dengan menganjurkan agar surat kabar Jong Java diterbitkan dalam Bahasa Melayu saja dan bukan dalam Bahasa Belanda. Hal ini membuat Soekarno menjadi terkenal di kalangan Intelektual pada saat itu.

Sebagai salah satu tokoh penting bagi Kemerdekaan Indonesia, Soekarno memiliki banyak jasa bagi bangsa Indonesia. Tapi disini kita akan membahas tentang salah satu keahlian dan senjata khas dari Soekarno yaitu pidatonya. Soekarno terkenal juga karena narasi-narasinya saat berada di atas podium yang mampu membakar semangat para pejuang saat itu. Salah satunya adalah saat ia membacakan pidatonya yang fenomenal di pengadilan yang berjudul Indonesia Menggugat.

Soekarno yang pada saat itu bisa dibilang sebagai tokoh politik mampu menyampaikan ide dan gagasannya lewat pidato-pidatonya. Sebagai seorang komunikator politik, Soekarno dinilai cukup sukses untuk memengaruhi audience nya. 

Jika dibedah dari segi akademis, "Komunikator pasti memiliki keinginan untuk dapat memberikan pengaruh kepada penerima. Oleh karena itu, komunikasi politik dipandang sebagai suatu upaya persuasi. Kemudian upaya penyampaian pesan dalam komunikasi politik tersebut, dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif. Dampak yang muncul dari komunikasi politik pun tergantung pada cara penyampaian dari pemberi pesan."(Lasswell : 1936).

Sebagai komunikator politik, narasi-narasi Soekarno saat berpidato dirasa sukses untuk mempersuasi audience. Kata-kata yang dipilih dan disusun dengan baik oleh Soekarno mampu disampaikan dengan lugas dan tegas. Hal ini membuat Soekarno juga disebut sebagai "Singa Podium".

Presiden Indonesia ini adalah tokoh yang bisa membius melalui pidatonya. Suara lantangnya mampu membuat siapapun berhenti dari aktifitas yang dilakukannya dan fokus mendengarkan apa yang dikatakannya. Beberapa pidato yang disampaikannya saat memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus di antaranya berjudul Tujuh Belas Agustus (Jumat, 17 Agustus 1945), Sekali Merdeka Tetap Merdeka (Sabtu, 17 Agustus 1946), Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung (Minggu, 17 Agustus 1947), dan masih banyak pidato yang disampaikan Soekarno setiap kali peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

Sebagai Presiden NKRI pertama, Soekarno juga menjadi tokoh penting di dunia. Saat diundang dalam Sidang Umum PBB 30 September 1960, Soekarno membuat gempar dunia. Ia menyampaikan pidato yang berjudul "To Build the World A New atau Membangun Dunia Kembali". Dalam pidatonya tersebut, Soekarno mengajak negara-negara anggota PBB untuk turut serta dalam memperjuangkan nasib negara di Asia-Afrika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun