Ditengah hebohnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat) di Indonesia mungkin kita juga belum bisa move on dari hasil survey Microsoft mengenai perilaku netizen di Indonesia yang menempati posisi pertama. Hal tidak bisa kita banggakan dikarena posisi tersebut disematkan akibat dari perilu netizen yang dianggap paling tidak sopan di Asia Tenggara. Pemerintahpun turut andil dalam meluncurkan program Literasi Digital dengan banyak sekali seminar mengenai topik ini berbagai kota di Indonesia dalam rangka memberikan literasi digital yang baik untuk masyarakat.
Namun sayang sekali memang adanya gap year yang cukup panjang dari awal kemunculan internet hingga sampai saat ini kehidupan kita tidak bisa dipisahkan dari internet. Situasi saat ini juga mengharuskan kita melakukan banyak sekali kegiatan menggunakan media digital, bersosialisasi menggunakan sosial media, dll justru menambah banyak konten negatif dan tindakan negatif yang dilakukan masyarakat diberbaga rentang usia.
Menurut data UNICEF pandemi ini juga meningkatkan tindakan cyberbullying untuk anak-anak semakin tinggi, selain itu penyebaran berita hoax dan hate speech dimana-mana bisa kita temui di social media kita. Menyedihkan sekali jika kita tidak bisa andil menjadi netizen yang menyebarkan berita positif untuk memerangi tindakan negatif ini termasuk juga ikut menyebarkan edukasi yang positif kepada masyarakat melalui akses media sosial yang kita miliki.
THINK sebelum kita posting sesuatu yaitu kita pastikan dan sediakan waktu sejenak untuk bisa berpikir apakah yang akan kita post ini True, Helpful, Inspiring, Necessery dan Kind. Hal yang akan sangat membantu kita untuk bisa memfilter untuk tidak memposting suatu hal yang negatif di media digital. Menyebarkan digital literacy awarness yang dimulai dari diri kita sendiri dan memberikan pemahaman kepada orang sekitar, mengajari anak" kita/keluarga itu akan sangat berpengaruh.Â
Semangat menyebarkan konten yang positif dan inspiratif dan bijak bersosial media!
