Mohon tunggu...
Nafisa Taradila
Nafisa Taradila Mohon Tunggu... Freelancer - Fleelancer

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Peringati Hari Jadi yang Ke-246 Tahun, Masih Relevankah Pengaruh Amerika di Ranah Global?

3 Juli 2022   18:50 Diperbarui: 3 Juli 2022   19:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan berkembangnya kekuatan negara-negara di dunia saat ini, seperti China dan India, serta image negatif yang tertanam terhadap budaya Exceptionalism Amerika, pengaruh Amerika di kancah internasional juga semakin menurun. 

Kesimpulan

Masyarakat internasional yang selama ini mengakui—atau setidaknya dipaksa untuk mengakui—keyakinan “American Exceptionalism yaitu kepercayaan bahwa AS adalah sebuah negara yang ditakdirkan menjadi penggerak kemajuan peradaban dunia lewat liberalisme dan demokrasi sudah seharusnya mempertanyakan relevansi dari narasi tersebut. 

Hal ini tidak luput dari berbagai insiden yang menunjukkan adanya degradasi dan kemerosotan dalam performa dan mekanisme penyelesaian konflik AS baik di dalam negeri, maupun kemerosotan yang berimplikasi pada pengambilan keputusan dalam sengketa internasional, seperti misalnya tindakan unilateral yang menyebabkan AS keluar dari kerja sama internasional. Dengan berbagai situasi di atas, cita-cita AS yang diusung lewat American Exceptionalism sedang memasuki fase kritis. 

Di saat negara lain mulai aktf, ruang gerak Amerika pasti akan tereduksi. Bisakah Amerika Serikat mengakomodasi dirinya sendiri terhadap kebangkitan kekuatan negara-negara lain? 

Satu-satunya jalan terbaik bagi Amerika adalah dengan menciptakan koalisi internasional. Dan itu akan menjadi mungkin jika Washington dapat menunjukkan kesediaannya untuk mengizinkan negara-negara lain menjadi pemangku kepentingan dalam ranah global. 

alam tatanan internasional saat ini, kemajuan berarti kompromi. Tidak ada negara yang akan mendapatkan porsi utuh dalam membuat keputusan dalam dialog internasional. Hal ini dilakukan dengan menerima pertumbuhan kekuatan dan pengaruh negara lain, begitupun dengan kepentingan dan perhatian yang menonjol.

Oleh: Silvi Nur Fadilla R., Inas Bilqis A.,  Nafisa Taradila, Gitasya Ananda M., dan Grace Melody

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun