Mohon tunggu...
Nafisah Noor
Nafisah Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Q.S Ibrahim :7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Fenomena La Nina dan El Nino di Samudera Pasifik

26 Januari 2021   12:44 Diperbarui: 26 Januari 2021   13:04 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
images.theconversation.com

Fenomena alam yang sudah sering didengar oleh Sebagian besar masyarakat, yakni El Nino dan La Nina. Fenomena yang belakangan ini terjadi di perairan Samudera Pasifik. Kejadian El Nino dan La Nina menyebabkan turunnya tinggi permukaan air laut dan bertambahnya volume air tanah. El Nino diketahui sebab naiknya temperature air laut, dan La Nina ditandai dengan turunnya temperature air laut. Oleh karena itu, perubahan temperature biasanya dinamakan El Nino dan La Nina, yang termasuk dalam penyimpangan iklim di Samudera Pasifik.

Look deep into nature, and then you will understand everything better— Albert Einstein

Seperti yang telah dijeaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenoma La Nina yang sedang terjadi di Samudera Pasifik berpotensi meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia. Sedangkan secara umum dampak El Nino sendiri ialah kondisi kering dan berkurangnya curah hujan. Dari sinilah kita dapat menyimpulkan dampak yang akan kita rasakan secara tidak langsung, yakni cuaca yang semakin memburuk dan ombak yang cenderung tidak stabil dan semakin besar.

Nah banyak dampak buruk yang diakibatkan hal ini. Ketidakstabilan gelombang mengakibatkan banyak nelayan yang harus mengurungkan niatnya untuk berpergian ke tengah laut untuk mengambil hasil ikannya, sehingga para nelayan mengalami penurunan penghasilan. Peningkatan curah hujan yang menjadi dampak utama dari La Nina ini berbeda-beda di setiap daerahnya sesuai dengan kondisi topografi yang ada.

Pengaruh lain dari La Nina bisa menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Hal ini juga dapat merusak tanaman-tanaman termasuk sawah, sehingga juga berpengaruh dalam segi pertanian, yang mana dapat merugikan para petani. Sebenarnya kejadian La Nina juga dipengaruhi oleh temperature daerah sekitar, dimana dalam hal ini awan penghujan yang terjadi di La Nina berpindah ke daerah bertekanan tinggi. Perpindahan ini mengakibat peningkatan curah hujan yang dapat mengakibatkan bencana meteorologi.

BMKG dan pusat pelayanan iklim lainnya seperti NOAA, BoM, JMA, memperkirakan La Nina dapat berkembang hingga moderat pada akhir tahun 202. Diperkirakan akan meluruh pada Januari-Februari dan berakhir hingga Maret-April 2021. La Nina yang dapat menyebabkan peningkatan akumulasi curah hujan di Indonesiaa hingga 40% diatas normalnya. Namun tetap, La Nina bervariasi sesuai dengan keadaan dan kondisi di masing-masing daerah di Indonesia.

Terjadinya El Nino ini merupakan proses alam yang tidak ada kaitannya dengan pengaruh ulah manusia. Maka tidak ada hal yang dapat dilakukan unruk mencegah ataupun membuatnya. Indeks isolasi selatan sebagai contoh indikatornya. Samusfer atau Samudera Atmosfer mencapai bentuknya dan dapat menghasilkan El Nino, yang rata-rata berlangsung 4 tahun sekali. El Nino dapat diidentifikasi dengan beberapa indeks atau standar. El Nino lemah berkisar antara 0.5–1.0 ; El Nino moderat berkisar antara 1.0–2.0 ; dan El Nino kuat bernilai >2.0.

Indicator alami yang terekan seperti lingkaran pertumbuhan, dapat dilihat dan ditinjau dari proses interaksi dan pertumbuhan pohon, karang laut, dan biota-biota lain. Hal ini lah yang menjadi acuan bahwa El Nino merupakan proses alam. Kejadian El Nino memiliki dampak kemarau panjang, nah dalam hal ini sangat rentan hubungannya pada bidang pertanian Indonesia. Selain itu dapat menyebabkan bencana-bencana lain seperti hutan terbakar, yang mana didalamnya banyak terdapat tidak hanya hewan yang terbakar tetapi juga ada hewan yang terluka bahkan mati. Dampak lain seperti keringnya sungai dan berkurangnya ketersediaan air.

El Nino juga dapat memunculkan masalah di laut seperti karang. Tubuh karang yang memperlihatkan sabuk pertumbuhan (growth banding). Yang mana memiliki korelasi atau ada hubungannya dengan suhu lingkungan. Selain itu pasang surut atau tografi paras laut juga dipengaruhi oleh El Nino. Terdapat hal-hal lain seperti berubahnya proses atau sirkulasi biota-biota laut, dan arus — arus laut, rusaknya fasilitas sekitar pantai, baik pemukiman maupun industry, Kawasan Pelabuhan, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini pengaruh dari La Nina dan El Nino di Samudera Pasifik merupakan tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Perubahan cuaca, peningkatan curah hujan, kemarau berkepanjangan, dan juga hal-hal lain yang merupakan dampak dari La Nina dan El Nino. Para petani dan para nelayan yang tetap memantau keadan, kondisi cuaca, dan juga memperhatikan keselamatannya. Alangkah baiknya kita semua bersiap dalam menghadapi apa yang ada didepan. 

Masyarakat juga harus tetap memantau apa yang telah disampaikan baik Badan — badan yang bersangkutan maupun pemerintah, dan juga bagi seluruh elemen masyarakat tetap memilah informasi agar terhindar dai hoax yang beredar dari pihak — pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami mengharap baik dari BMKG, pemerintahan, dan masyarakatnya sendiri, berkoordinasi dan membangun komunikasi yang baik agar meminimalisir terjadinya hal — hal yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun