Mohon tunggu...
Nafisa Niami
Nafisa Niami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Me

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Sosio Emosional

20 September 2021   01:23 Diperbarui: 20 September 2021   01:35 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perasaan intens atas reaksi terhadap sesuatu yang memengaruhi seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain seperti dalam menentukan pilihan, tindakan, persepsi.

Apasih bedanya Feel dan Mood itu?

Feel (perasaan ), pengalaman (experience) subjektif dari emosi. Seperti ini misalnya, "Saya saat ini merasa sedih", "Saya merasa sangat sedih". Jadi perasaan ini bisa terlihat jika seseorang itu sedang sedih, dari raut wajah atau dari gerakannya. Beda dengan Mood (suasana hati ), perasaan yang menyebar, tahan lama, mungkin tidak memiliki apa yang dapat diidentifikasikan.

Komponen Emosi

Kognitif, berfikir dulu baru emosi. Jadi gini, anak setelah pernah melihat orang sekitarnya mengungkapkan rasa senang dengan tertawa, maka anak akan berpikir ketika merasa senang, dan tertawa seperti yang pernah ia lihat.

Psikologis, gairah atau rasa yang keluar saat emosi muncul (feel ). Maksudnya, rasa yang dirasakan saat marah, atau rasanya saat senang, atau rasanya saat sedih.

Behavioral, karakteristik perilaku yang terlihat (raut wajah ).

Belum tentu ini saja, berikut beberapa yang juga termasuk komponen emosi:

Ekspresi Wajah, banyak individu yang mampu bermain dengan ekspresi wajah. Seperti halnya orang dewasa, ekspresi perasaan anak-anak juga terlihat dari ekspresi wajahnya. Semakin bertambahnya usia mereka, anak-anak semakin mampu dalam mengekspresikan emosi mereka melalui tersenyum, mengerutkan kening, dan ekspresi lainnya. Kemampuan mengungkapkan ekspresi emosi mereka semakin kompleks dan terlihat dari raut wajah mereka.

Bahasa Tubuh, bahasa tubuh juga dapat sedemikian rupa dikontrol. Ternyata wajah tidak cukup bagi anak untuk mengekspresikan emosi, anak juga menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan perasaannya. Mereka mengekspresikannya melalui gerak gerik dan bahasa tubuhnya.

Aktivitas Motorik, begitu juga dengan gerakan motorik kita. Anak akan menggambarkan emosinya dengan gerakan motoriknya. Meloncat-loncat ketika merasa senang, melepar sesutau ketika marah, dan gerakan-gerakan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun