Mohon tunggu...
nafilamaulina
nafilamaulina Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Namanya Nafila, mahasiswa Hubungan Internasional yang juga merangkap sebagai freelancer penerjemah, copywriter, maupun digital researcher

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengurangi Sampah Dimulai dengan Stainless Straw

17 Maret 2019   16:54 Diperbarui: 17 Maret 2019   17:20 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gerakan-gerakan untuk mengurangi sampah belakangan ini mulai ramai diperbincangkan di media sosial, mulai dari twitter, instagram, facebook, dan berbagai platform lainnya. Saat ini, gaung "buang sampah ditempatnya" kalah dengan gerakan "kurangi sampahmu" atau yang kita kenal sebagai zero waste.
Kegiatan yang bisa kita lakukan untuk turut serta menyemarakkan gerakan ini bermacam-macam. Mulai dari hal simpel seperti tidak memakai sedotan plastik, membawa tas dan tidak menggunakan plastik saat berbelanja, membawa botol minum sendiri, hingga ke tahapan yang lebih membutuhkan ketelatenan seperti membuat bubuk detergen sendiri, membuat pasta gigi sendiri, hingga memilah dan memisahkan sampah kompos dan non-kompos.
Kegiatan-kegiatan diatas bertujuan tutuk mengurangi sampah dan "membersihkan" bumi dari kotoran-kotoran yang dibuat oleh manusia. Biasanya, sebagian anak muda akan lebih memilih hal-hal yang lebih simpel seperti mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless. Hal ini kemudian memunculkan banyak toko-toko kecil yang memanfaatkan momen ini dan beralih menjual produk-produk zero-waste. Moment atau movement kah?

Pertanyaannya adalah, sanggupkah kita sebagai individu mengatasi permasalahan mengenai plastik yang sudah kadung masif ini? Sebagian orang mungkin akan bersikap pesimis dan cenderung mengesampingkan permasalahan mengenai alam, dengan membuat alasan seperti "ah, lagian cuma satu plastik saja". Namun ada juga sebagian orang yang benar benar yakin bahwa kita akan menciptakan perubahan dan membantu bumi untuk setidaknya bernafas sedikit lebih lega.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu melihat seberapa banyak sampah kah yang kita keluarkan setiap harinya? Katakanlah kita makan di restoran cepat saji setiap jam makan siang, jika kita memesan paket makan siang lengkap beserta minumnya, kita telah menyumbang satu gelas plastic beserta tutup dan sedotan, satu kotak nasi-ayam, satu pembungkus nasi, dan satu tempat saus. Apabila kita asumsikan ada 75 orang yang makan di restoran cepat saji tersebut dalam kurun waktu tiga jam, maka sudah ada 75 dari masing-masing sampah yang disebutkan diatas. Belum lagi jika kamu memesan paket tambahan seperti burger dan lain sebaginya! Wah, dua jam saja sudah cukup untuk menuhi keranjang sampah yang ukurannya besar itu!

Memang, tidak bisa kita pungkiri bahwa sedotan hanyalah sebuah produk plastik kecil yang mungkin menurut kalian tidak berarti apa apa. Tapi, pernah nggak nonton video kura-kura yang merintih karena di dalam hidungnya terdapat sebuah sedotan? ngeri, kan?

Dari ilustrasi diatas, dapat disimpulkan bahwa, ya, satu orang bisa membuat perubahan dalam membantu bumi. Dan cara paling mudah dan simpel adalah dengan stainless straw ini. Karena perubahan dimulai dari tindakan-tindakan kecil. Dan menjadi pesimis, sama saja dengan menawarkan masalah dari solusi yang ada. Jadi, tunggu apalagi? Yuk kurangi sampahmu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun