Mohon tunggu...
Nafilah SalimAhmad
Nafilah SalimAhmad Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Belajar untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Depresi di Era Pandemi Covid-19

1 Desember 2020   23:35 Diperbarui: 1 Desember 2020   23:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era pandemi Covid-19, banyak hal tak terduga yang dialami oleh semua orang. Mulai dari masalah ekonomi yang terguncang akibat dampak dari pandemi ini. Dan banyak orang yang mengalami stress atau depresi dimasa pandemi ini.

Stress atau depresi yang dialami orang dimasa pandemi ini memiliki faktor pemicu yang sangat kuat, seperti rasa jenuh yang dialami karena berada dirumah saja, masalah keuangan yang semakin hari semakin krisis, timbul permasalahan internal dalam keluarga ataupun dalam diri sendiri. Dan yang paling sulit untuk dilawan yakni permasalahan yang terjadi dalam diri sendiri.

Permasalahan yang dialami oleh diri sendiri pun juga pasti memiliki pemicu yang sangat kuat sehingga diri ini tidak dapat mengatasinya. 

Banyak bukti mengenai depresi yang dipendam sendiri dan tak bisa mengatasinya membawa penderita tersebut ke dalam tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, yakni bunuh diri.

Kalangan biasa, mahasiswa, pelajar, pekerja dan masih banyak lainnya mengalami permasalahan yang harus memerlukan perhatian dari orang lain yang bisa memahaminya.

Pekerja dengan masalah sulitnya mencari nafkah di masa ini, PHK terjadi dimana-mana, lowongan pekerjaan dengan saingan yang semakin meningkat.

Pelajar, siswa dan juga mahasiswa memiliki tingkat depresi yang rendah sampai tinggi karena PJJ (pembelajaran jarak jauh) dengan tugas yang bisa dikatakan hampir menyita dan menguras pikiran. 

Banyak anak yang dipaksa harus mengerti yang pada dasarnya membutuhkan waktu untuk menjalani sebuah proses yang mana tidak ada yang instan dalam menyerap ilmu. 

Tidak adanya penjelasan yang memungkinkan pola belajar siswa menjadi tidak baik dengan mencontek atau mencari di internet dan menyalinnya tanpa tau apa yang dimaksud.

Depresi yang seharusnya dihindari justru seperti boomerang yang balik menimpa diri sendiri. Mencoba untuk lebih rileks tetapi keadaan tidak dapat menerima hal yang kita inginkan dan memaksa untuk bekerja lebih giat dengan memforsir pikiran, tenaga dan jiwa.

Mungkin terkesan seperti mengeluh kesahkan apa yang terjadi saat ini, tetapi pada kenyataannya memang benar begitu adanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun