Mohon tunggu...
M. Nafiis Ilhami
M. Nafiis Ilhami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES) angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Pendidikan Inklusif

4 Juni 2023   00:43 Diperbarui: 4 Juni 2023   20:19 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendidikan adalah suatu cara untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, budi pekerti dan memperkuat semangat kebersamaan agar bisa mewujudkan satu tujuan bersama. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus diperoleh oleh setiap individu, pendidikan juga tidak terlepas dari segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Dalam situasi apapun, individu tidak dapat terlepas dari efek penerapan pendidikan dalam kehidupan seharihari, terdapat 3 jenis klasifikasi pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan informal serta pendidikan non-formal. Pendidikan formal sendiri dimulai dari ketika SD hingga melanjutkan ke perguruan tinggi/kuliah, sementara itu pendidikan informal merupakan jenis pendidikan ataupun pelatihan yang ada di dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar, pendidikan non-formal adalah bentuk pendidikan yang diberikan secara teratur tetapi diluar wadah pendidikan formal. 

Setiap anak mempunyai proses perkembangan yang berbeda-beda dengan satu dan yang lainnya, serta memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing sama halnya dengan anak yang memiliki kebutuhan khusus. Kehadiran anak yang berkebutuhan khusus di tengah lingkungan masyarakat kerap kali di hiraukan keberadaannya, serta lupa dari perhatian orangtua dan juga tenaga pengajar. 

Selama ini, pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus cenderung dilakukan secara terpisah dari siswa-siswa lainnya. Sekolah yang disediakan untuk anak-anak berkebutuhan khusus adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) yang kebanyakan berlokasi di ibukota kabupaten. Hal ini menyebabkan beberapa siswa yang berkebutuhan khusus di daerah terpencil tidak bisa bersekolah karena jauh dari lokasi SLB atau SDLB. Di sisi lain, sekolah umum tidak siap untuk menerima siswa berkebutuhan khusus karena tidak memiliki layanan yang memadai untuk mendukung kebutuhan mereka di sekolah 

Sebelumnya, anak-anak berkebutuhan khusus sering dipisahkan dari lingkungan dan masyarakat umum, dengan disediakan sekolah khusus seperti SLB dan SDLB. Namun, di Indonesia, telah dikembangkan konsep sekolah terpadu yang memungkinkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak-anak normal di sekolah umum. Konsep ini terus berkembang hingga akhirnya muncul gagasan tentang pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah pendekatan yang memperjuangkan hak setiap anak untuk mendapat pendidikan yang sama dan berkualitas, tanpa memandang kondisi fisik, mental, atau kebutuhan khusus yang dimiliki siswa. 

Terdapat beberapa pengertian mengenai pendidikan inklusif, UNESCO (2009) menyatakan bahwa pendidikan inklusif merupakan cara untuk menguatkan sistem pendidikan agar bisa bersaing menjangkau seluruh siswa dapat mencapai tujuan bersama. Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 70 tahun 2012 mengatakan bahwa pendidikan inklusif harus diberikan terlepas dari mampu atau tidaknya, status sosial, ekonomi, jenis kelamin, latar belakang dll. Menurut Ahsan (2014), pendidikan inklusif adalah strategi yang baik untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti anak-anak dari latar belakang etnis, bahasa, dan sosial yang beragam, serta anak-anak dengan cacat fisik dan isu-isu gender. Definisi ini menguatkan definisi sebelumnya dan menekankan bahwa pendidikan inklusif melibatkan siswa dengan berbagai tantangan dan hambatan.  

Penerapan pendidikan inklusif memberikan manfaat positif bagi semua orang, terutama untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Menurut Hasibuan dan Rahmawati (2019), pendidikan inklusif adalah praktik yang memastikan bahwa setiap anak dapat mencapai potensinya dengan sepenuhnya, sambil tetap memperhatikan keunikan individunya. Daniel P. Hallalan, dkk (2009:53) mengemukakan pengertian pendidikan inklusi sebagai pendidikan yang menempatkan semua peserta didik berkebutuhan khusus dalam sekolah reguler sepanjang hari. Dalam pendidikan seperti ini, guru memiliki tanggung jawab penuh terhadap peserta didik berkebutuhan khusus tersebut. Pengertian memberikan pemahaman bahwa pendidikan inklusi menyamakan anak berkebutuhan khusus dengan anak normal lainnya. Untuk itulah, guru memiliki tanggung jawab penuh terhadap proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan demikian guru harus memiliki kemampuan dalam menghadapi banyaknya perbedaan peserta didik. 

Setiap anak pada dasarnya mempunyai potensi serta mengalami permasalahan dalam belajar, tetapi permasalahan tersebut tergolong ringan dan tidak perlu mendapatkan perhatian khusus dari individu lain, karena permasalahan tersebut bisa diatasi sendiri oleh anak yang bersangkutan. Akan tetapi, ketika mereka bersosialisasi dengan teman sebaya lainnya dalam pendidikan reguler, ada faktor-faktor tertentu yang harus mendapat perhatian khusus dari pengajar di sekolah untuk mendapatkan hasil yang maksimal (Saputra, 2016). 

Anak berkebutuhan khusus merujuk kepada anak yang memiliki karakteristik yang berbeda dari anak-anak pada umumnya, meskipun tidak selalu menunjukkan ketidakmampuan dalam hal mental, emosi, atau fisik. Kategori anak berkebutuhan khusus mencakup tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, anak dengan kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, serta anak dengan gangguan kesehatan. Ada pula istilah lain yang digunakan untuk merujuk kepada anak berkebutuhan khusus, seperti anak luar biasa, anak cacat, anak cerdas istimewa, dan anak istimewa. Dalam kebanyakan kasus, anak berkebutuhan khusus akan mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sesuai dengan kebutuhan khusus mereka (Mujito et al., 2012). 

SLB merupakan lembaga pendidikan yang dirancang khusus untuk memberikan pendidikan dan dukungan yang dibutuhkan oleh anak-anak dengan kebutuhan khusus. Dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal, penting bagi anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendampingan baik dari sekolah maupun lingkungan sekitarnya. Melalui pendekatan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka, anak-anak tersebut dapat menerima perhatian dan bantuan yang tepat sesuai dengan kondisi mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi mereka dengan sebaik-baiknya. 

Biaya Pendidikan Ditinjau dari segi ekonomi biaya pendidikan merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dinilai dalam bentuk uang, untuk bisa memperoleh sebuah barang ataupun jasa yang dapat memberikan manfaat. Biaya dalam konteks ini mempunyai pengertian yang luas. yaitu semua jenis pengeluaran yang terkait dengan pendidikan, baik dalam materi maupun properti. Biaya juga merupakan nilai dari barang dan jasa yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang membentuk pendapatan. Biaya pendidikan merupakan beban masyarakat yang digunakan untuk perluasan dan fungsi dari sistem pendidikan. 

Setiap pendidikan tentunya memerlukan biaya termasuk juga pendidikan inklusif, Menurut Supriyadi (2010:3) menegaskan bahwa biaya pendidikan merupakan semua jenis pengeluaran berhubungan dengan pengelolaan pendidikan dalam bentuk uang, barang maupun tenaga pendidik. Sedangkan menurut Sagala (2007:223) biaya pendidikan bersumber dari pemerintah, masyarakat dan orangtua digunakan untuk menyelenggarakan sekolah melalui dana langsung maupun tidak langsung. 

  • Teori yang berkaitan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun