Mohon tunggu...
Ihdi Bahrun Nafi
Ihdi Bahrun Nafi Mohon Tunggu... Administrasi - Foto Pribadi

Just Ordinary Man

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidangan di Akhir Tahun

31 Desember 2018   16:42 Diperbarui: 31 Desember 2018   17:10 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Stocknap. Io


Lain Deni lain Ferdi, Ferdi justru ogah-ogahan masuk SMA. Ia seringkali mendapat panggilan dari sekolah , karena sering bolos. Teman-temannya sudah mengingatkan, sampai ketika orang tuanya di rumah pun demikian kagetnya melihat perubahan drastis anak semata wayangnya itu. 

Ibunya yang dulunya banyak dinas ke luar kota dan tinggal disana , kini mulai sering tinggal di rumahnya di kampung itu mengawasi anaknya. Ketika ayahnya mulai membutuhkan ibunya pulang, kegiatan Ferdi sudah tidak bisa diatur lagi, neneknya mendapat panggilan sekolah dan ia harus dikeluarkan. Mengingat begitu kurang tertibnya Ferdi dalam kegiatan sekolah.

Hari --harinya masih ia habiskan di luar rumah, neneknya selalu mencari-cari apabila ia pulang larut. Jarang sekali tidur di rumahnya. Hingga waktu mempertemukan kembali Ferdi dengan Deni dan Hamdi di tengah jalan kampung. Mereka kembali bertemu , namun dengan wajah yang berbeda, Hamdi dan Deni dengan wajah gembira, sedangkan Ferdi dengan wajah kusutnya. Ferdi akhirnya mau buka suara , setelah sebelumnya hanya sekedar sapa. Hamdi tersenyum dan meminta Ferdi ikut bersama dengannya bersama Deni.

" Kamu enak sudah punya biaya, sebenarnya kamu sekolah lagi " Nasehat Hamdi

" Ya Fer, jangan kayak aku, gak bisa sekolah lagi" Jawab Deni.

" Tidak Den, suatu saat kamu bisa, mungkin belum rezekinya" Kata Hamdi.

" iya , kalian benar " Ferdi yang sedari terdiam akhirnya berkata.

Memasuki Musholla, Hamdi meminta Ferdi mengambil air wudhu. Setelah melakukan hal itu, ia merasa segar dan tersenyum kepada Hamdi dan Deni. Mereka bertiga segera berkumpul guna melakukan sholat maghrib jamaah. Setelah maghrib sampai isya` mereka di Musholla dengan mengikuti pengajian umum . Saat pulang pun, mereka berjalan beriringan meski Ferdi membawa motornya. 

Dimintalah mampir oleh Deni kedua kawan barunya itu. Namun , tak disangka di dalam rumahnya sudah ada Soni dan Reza kawan lama Deni yang sengaja menjenguk ketika malam tahun baru. Ferdi dan Hamdi pun saling berkenalan. 

Soni dan Reza menunangkan rindunya kepada kawan lama. Sambil mengobrol lama dan sengaja memang mereka akan tinggal lebih lama dan merayakan tahun baru bersama. Kemudian Dis datang dan menghidangkan kue hasil buatannya.


" Ayo, dicicipi .. ini buatan kakak sendiri" Disa mempersilahkan.
" Ini gak bayar kan kak?" Tanya Reza
" Ndaklah, tapi nanti kamu harus promosiin " Jawab Soni.
Seluruh ruangan semua tertawa seolah memperoleh kenikmatan baru saat itu. Ferdi merasakan suasana baru berbeda dengan rumahnya yang penuh dengan kesepian. 

Begitu juga Deni mendapatkan kawan baru Hamdi dan Ferdi serta masih eratnya persahabatannya dengan Soni maupun Reza.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun