Mohon tunggu...
Ihdi Bahrun Nafi
Ihdi Bahrun Nafi Mohon Tunggu... Administrasi - Foto Pribadi

Just Ordinary Man

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seuntai Bunga Pucuk Merah

9 April 2018   08:00 Diperbarui: 9 April 2018   09:05 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Romi tak tahu apa yang harus diperbuatnya, apa yang harus ia katakan kepada orang tuanya. Selang beberapa saat, orang tuanya datang dan memeluk erat tubuhnya, sepertinya mereka tahu apa yang harus mereka hadapi. Tapi perjuangan mereka tak berhenti disitu, meski saat ini air mata mereka berlinang .

Ayahnya masih ingat , kalau ia punya kebun buah-buahan yang letaknya tak jauh dari rumah. Hingga akhirnya menambah penghasilan mereka selain berjualan sayur juga beberapa buah-buahan. Lambat laun mereka akhirnya berhasil dan mendapat banyak pemasukan. Mereka membuat toko khusus sendiri untuk menjual barangnya itu.

" Alhamdulillah, akhirnya kamu bisa bangun toko ya Romi" Tetangganya kagum.

" Alhamdulillah pak, akhirnya kerja keras dan do`a kami berhasil" Jawab ibu Romi

" Orang-orang keliru memang memandang keluargamu Romi, mereka menganggap hanya karena bunga pucuk merah keluargamu berhasil melainkan keuletan dan do`a yang tak henti-hentinya"

" Maka dari itulah pak, saya sudah bilang dari awal ini bukan karena bunga pucuk merah itu" Terang Romi.

" Ya alhamdulillah kalau kita menjadi lebih baik dengan terus berusaha tanpa menghalalkan segala cara , tanpa diam saja... ya seperti orang-orang menginginkan bunga pucuk merah agar menjadi baik tapi tanpa usaha, atau menghalalkan segala cara demi tujuan yang baik ".. tambah ayah Romi.

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun