Ini mungkin tentangmu,
Bahkan mungkin tentangku
Atau mungkin tentang kita,…..  ah mungkin hanya khayalan semata
Sejak dulu syairmu terasa mendayu-dayu
Meskipun suara dan rona wajahmu tak pernah aku temui
Aku hanya diam membisu, mencari dimana titik temu
Titik temu dimana ku dapat menemukanmu
           Hanya dunia semu yang kudapati saat itu
           Dunia yang hanya kudapati bait-bait syairmu
           Bahkan tanpa sebaris senyummu ku masih ingin melihat sajakmu
           Sajak-sajak yang sederhana namun membuatku terpaku
Setelah lima Mei….
Setelah lima Mei kudapati hari bahagiamu
Ingin kulontarkan sajakku, namun mulutku kelu
Entah kenapa seperti itu….
Kubasuh dengan tawa, kau balas tawa
Kubasuh dengan canda, kadang kau terdiam namun menimbulkan rasa
Entah, rasa apa sebenarnya yang terjadi padaku
       Mimpi-mimpi indah seolah datang  padaku
       Kupu-kupu kecil seolah berbisik kepadaku
       Mari kita bahagia bersama seia sekata begitu suaranya kudengar
       Namun, detik-detik waktu yang berlalu, membuatku ragu
Ketika ibu datang padaku dan memberi petuahnya
Aku sadar, kau mungkin bukanlah pilihan baginya
Meski aku tahu waktu bisa saja merubah kenyataanya
Namun, rasa itu kuharap selalu ada untukmu
Setelah lima Mei..
Setelah itu, kau buatku semakin melankolis
Setiap waktu hanya  menjadi bahagia
Seolah tabuhan ritmis mengiringi gerimis
      Waktuku, tak lama ingin kudengar burung burung berkicau
      Yang membuat hati tak lagi meracau
Hanya tuhan yang mampu mengerti
Dimanakah letak rasa ini menanti
Ku harap selalu bahagia tertuju
Untukmu selalu yang menawan hatiku
Meski waktu tak pasti menjadikan kita bersatu
Kan selalu kuharap terbaik untukmu dan untukku
        Setelah lima Mei….
        Semoga selalu memberi arti
        Dimana kebahagiaan sejati