Mohon tunggu...
Nafiah NurulAini
Nafiah NurulAini Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

Sampaikanlah ilmu walaupun hanya satu ayat, Hidup adalah saling berbagi dan menghormati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berjuang untuk Meraih Cita-cita

5 Desember 2020   22:06 Diperbarui: 5 Desember 2020   22:07 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Stefani larasati atau biasa dipanggil fani adalah gadis kecil berusia 8 tahun yang hidup sebatang kara bersama adiknya yang masih kecil, adik fani bernama hanzel dia berusia 4 tahun.  

Mereka berdua hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia, ibunya meninggal ketika melahirkan hanzel dan ayahnya meninggal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Selain itu merekapun tidak mempunyai saudara karena pada saat orang tua fani menikah orang tua fani pindah dari kota kelahirannya. 

Setiap hari mereka harus berjuang untuk mencukupi kebutuhannya. Walaupun fani sudah tidak lagi memiliki orang tua fani tetap semangat dalam mencari ilmu baginya ilmu adalah hal yang sangat penting agar suatu hari nanti ia dapat meraih cita-citanya menjadi seorang dokter. 

Karena fani tergolong siswa yang cerdas ia mendapatkan bantuan dari sekolahnya, sehingga dia tidak perlu membayar untuk kebutuhan sekolahnya. Setiap pagi hari ketika semua orang masih tidur, fani harus  mempersiapkan  gorengan untuk di jual di sekolahannya setelah selesai kemudian fani membangunkan hansel untuk mandi biasanya fani memandikan hansel sebelum ia berangkat sekolah. Setelah mereka selesai mandi dan sudah rapih , fani bersiap siap untuk berangkat sekolah sambil membawa gorengan untuk ia jual di sekolahnya. 

Sebelum ke sekolah biasanya fani menitipkan hansel ke tetangganya. Setelah pulang dari sekolahnya fani menjemput hansel di rumah tetangganya, kemudian pulang ke rumah untuk berganti baju, setelah berganti baju fani dan hansel bekerja di sebuah rumah makan sederhana sebagai tukang cuci piring, biasanya hansel membantu fani meletakkan piring dan alat masak lainya, setelah selesai mencuci kemudian fani menyapu lantai dan bersih-bersih meja makan. 

Terkadang karena iba pemilik warung makan tersebut, setiap hari memberikan jatah makan siang kepada fani dan hanzel. Mereka sangat bersyukur karena bisa makan, karena biasanya mereka makan sehari hanya sekali itupun kalau mereka mempunyai uang untuk membeli nasi.  

Setelah sore hari mereka biasanya mencari bauh kemiri dihutan kemudian fani dan hansel memecahkan kulit kemiri dengan batu kemudian mengumpulkannya untuk ia jual kembali, pada malam hari fani mempersiapkan makan malam yang sederhana yaitu nasi dengan sisa gorengan yang tadi pagi tidak terjual habis. Walaupun kehidupanya berat mereka sangat bersyukur karena masih bisa makan dan diberikan kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun