Mohon tunggu...
Naffa Fauziyah
Naffa Fauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Welcome!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang di Sekitarmu Akan Senang Jika Kamu Merasa Insecure

28 September 2021   18:53 Diperbarui: 30 September 2021   12:56 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Rahul Pandit from Burst 

Sebagian besar dari kalian pasti telah mengetahui apa itu insecure. Karena belakangan ini, istilah insecure memang sedang ramai diperbincangkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sendiri. 

Insecure atau perasaan tidak aman adalah perasaan yang dirasakan seseorang ketika mengalami ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri. Ia merasa takut karena tidak yakin akan kapasitas yang dimilikinya. Kemudian perasaan inilah yang akan menyebabkan seseorang bertingkah laku tidak seperti dirinya, melainkan menunjukkan sifat yang menurutnya akan disenangi orang lain (Mu'awwanah, 2017).

Insecure dapat dirasakan oleh siapa saja dari berbagai kalangan usia. Contohnya seperti perasaan takut untuk berbicara di hadapan umum, perasaan cemas ketika bertemu dengan orang baru, juga perasaan rendah diri yang mungkin dirasakan seseorang jika melihat kemampuan orang lain di sekitarnya lebih baik daripada dirinya. Itu semua sering dirasakan oleh banyak orang, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Namun, di sini saya tidak akan membahas mengenai insecure yang dialami oleh anak-anak, melainkan fokus kepada kalangan usia remaja hingga dewasa.

Pertanyaannya, haruskah kita merasa insecure?

Sekarang ini, terutama di masa pandemi, banyak orang yang mulai tertarik untuk membeli beragam produk kecantikan dari berbagai merek. Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan banyak dari remaja perempuan hingga wanita dewasa yang merasa insecure atau tidak percaya diri atas penampilannya. Peralihan berbagai kegiatan menjadi serba online membuat orang-orang bisa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membuka media sosial dan salah satu hal yang tidak dapat dihindari adalah melihat akun-akun dari para artis maupun influencer. Dikarenakan melihat wajah dari para seleb yang mulus tanpa jerawat, pori-pori dan tampak bercahaya, membuat para wanita di luar sana juga berlomba-lomba untuk merawat wajahnya (Rahmah, 2020). 

Lalu kasus lainnya, seringkali seseorang merasa tidak percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya. Ia selalu merasa kurang dan memandang dirinya rendah. Sementara itu, ia terus memperhatikan pencapaian orang lain dan merasa dirinya tidak memiliki kelebihan sedikit pun apabila dibandingkan dengan orang lain (Oentarto, Rahmat, Hapsari, Widiastuti, & Gabriella, 2021).

Setiap manusia tentunya memiliki keahlian masing-masing di dalam dirinya, pada bidang apapun itu, hanya saja seringkali kita tidak sadar karena terlalu sibuk untuk memperhatikan orang lain. Cobalah untuk memperhatikan dirimu sendiri, kenali dirimu dan cari tahu pada bidang apakah kamu memiliki ketertarikan. Ketika kamu telah mengetahui apa yang kamu sukai, maka kamu bisa melakukan eksplorasi terhadap bidang yang kamu sukai itu. Kemudian cobalah untuk mendalaminya.

Sama halnya dengan merawat wajah. Ketika kita menemukan suatu permasalahan yang ada pada kulit wajah kita, misalnya saja jerawat, maka kita bisa merawatnya untuk memperbaiki permasalahan tersebut. Daripada kita terus merenung dan kesal terhadap wajah kita sendiri, lebih baik kita mencoba untuk segera mengobatinya agar permasalahan pun cepat teratasi. Lebih baik kita coba untuk mendalami bidang yang kita sukai sedikit demi sedikit, agar kita bisa menguasainya dan menjadi ahli dalam bidang tersebut, daripada terus menerus merasa insecure. 

Menurut Howard Gardner dalam Ormrod, E. M. Anderman, & L. Anderman (2019) terdapat setidaknya delapan kemampuan berbeda yang ada pada diri manusia atau disebut kecerdasan majemuk (multiple intelligences), yang relatif independen satu sama lain. Masing-masing dari kecerdasan tersebut yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan tubuh-kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Bahkan menurutnya mungkin juga ada kecerdasan kesembilan, yaitu eksistensial. 

Artinya, setiap orang pasti memiliki kecerdasannya masing-masing, hanya saja bidang yang menonjol berbeda. Seseorang yang dapat dikatakan cerdas tidak harus selalu memiliki nilai yang bagus dalam bidang akademiknya, pada bidang apapun itu asalkan dapat menguasainya dengan baik, maka seseorang dapat dikatakan sebagai orang yang cerdas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun