Mohon tunggu...
Muh Nadzirin Anshari Nur
Muh Nadzirin Anshari Nur Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara

Seorang Dosen di Universitas Halu Oleo Kendari, menamatkan pendidikan magister di Universitas Hasanuddin Jurusan Teknik Elektro, saat ini melanjutkan program doktoral di Program Pendidikan Vokasi Keteknikan UNM , seorang blogger dan juga aktif menulis opini di media massa dan elektronik

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Ennang"

25 September 2021   12:30 Diperbarui: 26 September 2021   10:43 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hj. Andi Cenrara Puang Kanang "Ennang" 1924-2021

"Ennang" begitulah panggilan kesayangan dari kami (anak, cucu dan cicitnya). Beliau yang bernama lengkap Hj. Andi Cenrara Puang Kanang, lahir di Camba Maros, 10 Agustus 1924. Jika dihitung beliau berusia 97 tahun hampir menuju satu abad.

Secara pribadi, sebagai cucunya, begitu banyak kenangan, petuah dan cerita positif yang bisa kami jadikan teladan dari beliau, panutan bagi hampir 200 anak, cucu dan cicitnya.

Sejak dulu, kami sekeluarga tinggal berdampingan bahkan bisa dikatakan serumah dengan Ennang. Rumah kami hanya dibatasi tembok dengan pintu yang menghubungkan kedua rumah. Sehingga, jika kami ke rumah Ennang cukup dengan melangkahkan beberapa langkah kaki saja.

Ennang adalah sosok orang tua yang sabar, saya tidak pernah melihat sekali pun beliau marah. Beliau senang berbagi nasehat dan petuah, keakraban dan kedekatan beliau dengan tetangga sekitar tidak bisa diragukan lagi.

Seingat saya, sewaktu kecil saya, beliau adalah guru mengaji. Kami delapan orang bersaudara belajar mengenal huruf Alquran dari Ennang. Bukan hanya kami saja, akan tetapi banyak tetangga juga menjadi muridnya. Ada banyak hal yang bisa kami kenang saat diajari Ennang mengaji. Mulai cara mengeja huruf dengan metode mengaji khas bugis, “hukuman pacu” jika salah mengeja bacaan, mengangkat atau menimba air di sumur, dan yang unik, metode Ennang bagi yang sudah Al Qur'an besar (tadarrus), beliau dapat meluruskan bacaan kami, meski dalam keadaan memasak atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya.

Selain sebagai guru mengaji, hal spesial lainnya dari Ennang adalah beliau dikenal sebagai sosok “dokter” bagi keluarga. Keluhan sakit mulai masuk angin, demam, flu, keseleo dan sakit lainnya dengan sentuhan tangan dan minyak ajaib Ennang (yang kami sebut “minyak ennang”), dapat merasakan perubahan setelah diobati oleh beliau, bahkan tidak sedikit tetangga datang untuk meminta minyaknya, meminta diobati, ataukah sekedar datang meminta nasehat dan doa dari Ennang.

Dalam suatu kesempatan ennang mengobati saya.
Dalam suatu kesempatan ennang mengobati saya.

Ennang juga bisa menjadi teman “curhat” dan pendengar yang baik, pemberi solusi bagi siapapun dari kami yang datang meminta petunjuk beliau. Beliau sangat senang bercerita, berkisah berlama-lama, baik itu bercerita tentang masa lalu, sejak zaman penjajahan Belanda, berkisah tentang perjuangannya bersama kakek kami Alm H. Muhammad Nur, bercerita tentang masa kecil anak-anaknya.

Adalah kebiasan beliau, ketika saya mengantarnya dari rumah Ennang di Tinumbu menuju Pabbangiang Gowa, di sepanjang jalan yang kami lewati, beliau akan menceritakan bagaimana kondisi sekitar jalan tersebut, di sepanjang jalan Urip Sumoharjo dan Pettarani yang dahulunya merupakan tanah kosong, hutan, dan tempat bergerilya pejuang-pejuang kemerdekaan. Ketika kami melewati jalan tol, jalan yang dulu sering beliau lewati menuju Kabupaten Maros atau Camba, tampak beliau tertegun dan terheran-heran dengan perubahannya. Serta banyak kisah dan cerita lainnya yang semuanya bisa kami petik hikmah dan pembelajaran. Ini juga menandakan bahwa nenek kami ini memiliki ingatan dan memori yang sangat kuat, mungkin apabila disetarakan dengan istilah sekarang, beliau ini memiliki ingatan bergiga-giga byte.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun