Mohon tunggu...
soray.
soray. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IRstudent.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muawiyah dalam Kepemimpinannya

18 Oktober 2019   01:04 Diperbarui: 18 Oktober 2019   01:21 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Muawiyah bin Abu Sufyan dilahirkan di Mekkah pada tahun 600M. namalengkapnya adalah Muawiyah bin Abu Sufyan Sakhr bin Harb bin Umayyah bin AbdiSyams bin Abdi Manaf bin Qushay anak dari Abu Sufyan dan Hindun bin Rabi'ah binAbdi Syams. Muawiyah menjadi teladan dalam kesabaran, kecerdikan, toleransi,pengendalian diri dan pemberian maafnya, mengetahui cara menarik perhatianmusuh-musuh meskipun biaya perang lebih tinggi dibandingkan pemberian yangmesti ia bagikan untuk meredam penentangnya. Pengalaman berpolitik muawiyahmemperkaya dirinya dengan kebijaksaan dalam memerintah, mulai dari menjadianggota penulis wahyu ada masa Rasulullah SAW, panglima perang di wilayah Syampada masa Abu Bakar, diangkat sebagai gubernur Syiria pada masa Umar, diagkatsebagai gubernur Damaskus dan Syiria pada masa Utsman, dan dicopot jabatannyasebagai guberneur pada masa Ali. 

Muawiyah merupakan khalifah pertama Bani Umayyah. Bentukpemerinyaannya yag sebelumnya bersifat demokratis diubah menjadi monarkiheridetis. Keberhasilan Muawiyah dalam pembentukan Dinasti Bani Umayyah inibuka semata hanya untuk kemenangannya pada peristiwa arbitrase dan terbuuhnyakhalifah Ali. Ia memiliki basis rasional yag solid sehingga solid bagi landasanpembangunan politik di masa depan. Pertama, dukungan yang kuat dari rakyatSyiria dan keluarga Bani Umayyah sendiri, Rakyat Syiria yang patuh dan setiapada Muawiyah mempunya laskar ketentaraan yang kokoh terlatih, disiplin danberpengalaman dalam peperangan. Kedua, sebagai seorang administrator Muawiyahsangat bijaksana dalam menempatkan para pembantunya pada tempat-tempatstrategis (Amr bin Ash, Mughirah bin Syu'bah dam Ziyad bin Abihi). Ketiga.Muawiyah memiliki kemampuan menonjol sebagai seorang negarawan yang sejati. Iadapat menguasai dirinya ketika mengambil keputusan yang menentukan meskipun adatekanan dan intimidasi. 

Kebijakan Muawiyah dalam masa pemerintahannya, diantaranya yaitu,pembentukan Diwanul Hijabah, yaitu sebuah lembaga yang bertugasmemberikan pengawalan pada khalifah. Dengan adanya lembaga ini, setiap orangakan menghadap untuk bertemu khalifah diperiksa terlebih dahulu agar terhindardari ancaman pembunuhan kepada khalifah. Pembentukan departemen pencatatatau  Diwanul Khatam yaitulemabaga yang mencatat semua peraturan yang dikeluarkan khalifah dan dicatatdalam  berita acara pemetintahan/catatankebijakan dan surat-surat. Selanjutnya pembentukan dinas pos atau DiwanulBarid. Yaitu pos-pos penjagaan pada tempat-tempat tertentu disepanjangjalan penting dan disediakan kuda lengkap denga peralatan perangnya. Pembentukanpercetakan mata uang dibentuk dengan maksud untuk mencetak mata uang resminegara. Dan terakhir pembentukan Shahibul Kharraj atau pemungut pajak,pajak-pajak yang berasal dari berbagai propinsi di wilayah kekuatan BaniUmayyah dikumpulkan kemudian dikirim ke pusat. 

Muawiyah memang mendapat julukan yang jauh dari akhlah islami,namun jasanya kepada Rasulullah SAW sangat banyak dalam memberikan sumbanganbagi umat isalm. Ia mengikuti beberapa peperangan dan dalam kepemimpinannya pundia membuat beberapa kebijakan yang tujuannya untuk kepentinga bersama umatislam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun