Mohon tunggu...
Nadya Putri Malinda
Nadya Putri Malinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Makan Bajamba sebagai Bentuk Silaturahim Suku Minang

25 Januari 2022   21:23 Diperbarui: 25 Januari 2022   21:25 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyaknya suku, adat, dan ras yang menyebar dari sabang sampai merauke. Salah satu suku yang banyak tersebar di indonesia yaitu suku minang yang terletak di pulau sumatra. Masyarakat minangkabau terkenal dengan budaya makanan khasnya rendang dan beragamnya tradisi yang ada dalam setiap upacara adatnya. Masyarakat minangkabau merupakan kelompok masyarakat yang masih kental dengan budaya dan ke khas-an tradisinya dalam upacara adat. Selain itu dalam berinteraksi dan bertutur kata masih masyarakat minangkabau cenderung untuk tidak menyatakan maksud dan tujuannya secara langsung, melainkan disampaikan melalui ungkapan, perumpaan dan simbol-simbol yang mengandung makna secara tersirat. Salah satu upacara adat yang masih sering dilakukan oleh masyarakat minang yaitu Makan Bajamba, dilakukan ketika adanya kegiatan seremonial.

Menurut Moussay (1995) Makan Bajamba atau istilah lainnya table manner, merupakan makan yang dihidangkan dalam satu piring besar dan di konsumsi oleh 4-6 orang yang duduk melingkar dan dibagi dalam beberapa kelompok. Prosesi Makan Bajamba sendiri dilakukan dengan adanya beberapa aturan yang sudah diterapkan oleh para sesepuh atau leluhur adat minangkabau yang dilaksanakan pada setiap acara penting seperti pesta besar maupun acara berduka ketika meninggalnya salah satu anggota keluarga. Ketika melaksanakan tradisi makan bajamba ini, banyaknya etika yang harus dipatuhi seperti posisi duduk, etika makan, etika berkomunikasi memulai dan mengakhiri makan, serta jumlah makanan yang dihidangkan dalam prosesi ini telah ditentukan oleh para petinggi adat.

Tradisi makan bajamba ini sudah ada sejak islam masuk ke minangkabau pada abad ke-7 dan secara turun temurun masih dilakukan sampai saat ini. Sayangnya, saat ini butuh perjuangan untuk mempertahankan kelestarian budaya makan bajamba di Minangkabau. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi pandangan hidup masyarakat minang untuk melanjutkan tradisi nenek moyangnya. Masyarakat minang mulai cenderung melupakan sesuatu yang berhubungan dengan tradisional adatnya, banyak dari orang minang yang lebih cenderung mengikuti style modern yang berkembang sehari-hari di lingkungannya. Makan bajamba ini memiliki simbol yang sangat menarik untuk tetap dilestarikan sampai zaman sekarang ini. Karena tradisi ini ditujukan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia terutama masyarakat suku minang.

Tradisi makan bajamba oleh masyarakat minangkabau dapat menjadi faktor motivasi terhadap budaya adat lainnya. Karena tradisi ini dapat memperbaiki dan memperkuat tali persaudaraan bagi masyarakatnya.  Masyarakat minang tetap harus menjaga kelestarian tradisi makan bajamba ini sehingga budaya yang berbeda mungkin termotivasi untuk melakukan tradisi seperti makan bajamba.

DAFTRA PUSTAKA

Gustina, M. (2019). Tradisi makan bajamba dalam alek perkawinan di nagari magek provinsi sumatera barat. Jurnal sosiologi.  Vol. 6: Edisi II

Syaputra A. 2018. Makna simbolik prosesi makan bajamba dalam baralek adat minangkabau di desa baso kabupaten agam provinsi sumatera barat. Jurusan ilmu komunikasi.  Vol. 5: Edisi I

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun