Mohon tunggu...
Nadya Khairunnisa
Nadya Khairunnisa Mohon Tunggu... -

mulai menikmati status ke-tingkatakhiran di kampus tercinta, Institut Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Persahabatan bagai kedondong.- Asam manis penuh serat- (part 1)

5 Juni 2012   19:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:21 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pertemuan bukanlah suatu kebetulan, pasti ada artinya dan sudah ditakdirkan”.

Sepenggal kalimat yang saya kutip dari sebuah komik membuat saya melamunkan berbagai macam hal. Mencoba menerka apa maksud tersirat dari semua itu. Tetapi tetap tidak bisa ditebak. Pertemuan bukanlah suatu kesengajaan ataupun rekayasa. Semua sudah ada garisnya. Begitu juga pertemanan. Kita dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki sifat berbeda agar kita bisa saling belajar dan memahami satu sama lain, agar kita bisa tau bahwa ada berbagai ragam manusia di dunia ini,dan agar kita bisa tahu bahwa kita ada untuk saling melengkapi.

Semua orang butuh untuk diakui, ingin dimengerti, ingin didengar, dan ingin dihargai. Tapi seringkali yang jadi masalah adalah tidak ada yang memulai untuk melakukan itu semua. Mereka seakan-akan menunggu. Menunggu ada seseorang yang mau menerima kekurangan mereka dan mau menerimanya sebagai suatu kekurangan. Bahkan tanpa mereka sadari, seringkali kelemahan tersebut mereka gunakan sebagai alibi dan alasan yang kuat untuk membela ketika mereka melakukan suatu kesalahan, kesalahan fatal, yaitu kesalahan yang disengaja.

Bagaimana mungkin di setiap perdebatan, seseorang harus selalu menyebutkan kekurangannya. ??

“gw emank kayak gini, yaa…gimana dong?”(tidak pernah merasa berdosa telah melakukan sesuatu yang salah dan berharap orang lain menerima kondisi itu-cuek,acuh tak acuh)…atau ..

”kita tu udah lama temenan, harusnya lw tau donk gw orangnya gimana?”(berharap orang lain memaklumi setiap kesalahanyang ia perbuat dan ia menginginkan orang lain harustau sifatnya seperti apa)..

astaghfirullahaladzim..seharusnya dengan mengenal diri sendiri, seseorang dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan yang ia miliki, terutama kekurangan yang melibatkan kerugian bagi orang lain. Akan tetapi malah sebaliknya. Mereka malah berharap orang lain bisa berperilaku wajar terhadap apa yang dia lakukan, karena memang begitulah adanya. Kekurangan tersebutseperti senjata bagi mereka yang justru terlihat sebagai “kelemahan yang sengaja dipelihara”agar lawannya mau mengalah dan belajar untuk memahami sifatnya.

Kenapa mereka tidak mau memikirkan sedikit saja tentang orang lain yang juga banyak kekurangan?

Kenapa mereka berpikiran bahwa hanya mereka saja yang pantas untuk di dengarkan keluhannya. Kenapa mereka tidak mau mencoba memahami bagaimana perbedaan karakter diantara mereka sehingga masing2 bisa saling menekan ego dan tidak ada lagi perselisihan.??

Orang seringkali terjebak dalam lobang keegoisan masing-masing. Tidak ada yang mau mengalah. Keras kepala. Mendominasi.Ingin menang. Ingin sempurna. Ingin tampil beda dan ingin semua orang memiliki pemikiran yang sama dengannya..NAIFF..!!

jika dalam sebuah persahabatan semuanya berpikiran sama..menunggu dan menunggu, tanpa ada yang memulai maka kelak persahabatan itu akan hancur..harus ada seseorang yang memulai, memulai membangun sebuah peradaban dalam pembentukan paradigma teman-temannya.. Untuk memulai, seseorang membutuhkan benteng diri yang amat kuat karena bisa menimbulkan sebuah penyakit fatal, yaitu tekanan batin..!!

Terus berada dalam kondisi seperti ini, lama kelamaan seseorang juga akan merasakan kejenuhan tersendiri dan berakhir pada rasa benci. Satu2 nya yang bisa dilakukan untuk menghindari agar tidak timbulnya perasaan tersebut adalah membiarkannya berlalu. Tidak usah terlalu memikirkan apa yang telah dilakukan ataupun diucapkan oleh orang lain. Just do based on your own mind.. lakukanlah sesuatu yang benar-benar sudah kita anggap benar..segala sesuatu memang penuh resiko namun tergantung bagaimana kita menyikapinya. . kita juga harus senantiasa menjaga pikiran dari prasangka2 negatif tentang mereka, sahabat kita sendiri..jika tidak ada hasil, setidaknya kita sudah berusaha, semoga apa yang kita lakukan dinilai sebuah kebaikan di sisi Sang Khalik..amin

“…kita dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki beragam karakter bukanlah suatu kebetulan, namun ada sesuatu dibalik semua itu yang tak pernah kita tau apa dan bagaimana akhirnya…belajarlah untuk saling memahami satu sama lain, perbedaan ada untuk menyusun suatu keharmonisan..kelak suatu saat kita akan merasakan indahnya kebersamaan dalam perbedaan itu....”

Tidak semua orang yang bisa melaluinya dengan baik, dari situlah proses pembelajaran dimulai..setiap orang memiliki seni yang berbeda dalam menjalani indahnya lika-liku kehidupan..semoga kita termasuk salah satu orang yang sukses dalam perjalanan tersebut..amin

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun