Setiap orang memiliki gaya hidup atau lifestyle sendiri untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu dalam bersosial. Gaya hidup atau lifestyle adalah bentuk perilaku seseorang seperti cara hidup yang ditunjukkan dengan cara berpakaian, bergaul, dan atau sifat konsumtif.Â
Gaya hidup dapat berubah seiring waktu dan kondisi lingkungan jika seseorang tersebut tertarik atau ingin mengimbangi lingkungannya, terlebih pada era digital yang mengglobalisasi akan mendorong faktor perubahan gaya hidup lebih cepat dan merata.Â
Hal tersebut dikarenakan adanya banyak trend center sebagai contoh terbaru sehingga banyak orang akan tertarik untuk mengikuti melalui sosial media mereka dan disebar luaskan dengan waktu singkat. Begitu pula dengan kehidupan masyarakat pada era sekarang yang menggunakan sosial media sebagai wadah mengekspresikan diri, namun kerap kali media sosial juga dijadikan wadah untuk memamerkan gaya hidup mereka.
Tidak semua orang memperdulikan gaya hidup namun tidak sedikit orang yang memiliki tekanan untuk mengikuti gaya hidup orang lain yang bisa disebut FoMO atau Fear of Missing Out yaitu sebutan untuk orang yang tidak ingin tertinggal gaya hidup dengan trend yang ada.Â
Saat ini istilah FoMO sedang ramai dibicarakan karena relate dengan banyak kehidupan orang-orang. FoMO bisa disebut sebagai gangguan mental karena tidak bisa menemukan jati diri dan identitasnya karena cenderung menirukan gaya hidup orang lain.
 Namun disisi lain FoMO memiliki manfaat dalam bidang marketing karena bisa dimanfaatkan sebagai trend dan membantu marketing penjualan.
Contoh FoMO (Fear of Missing Out)
Beberapa contoh perilaku FoMO adalahÂ
- Gemar mengikuti produk milik teman atau orang lain agar sama-sama memiliki barang tersebutÂ
- Tidak bisa lepas dengan trend terbaruÂ
- Merasa harus setara dengan lingkungannya.
Akibat FoMO (Fear of Missing Out)