kepergianku,
bukan tanpa makna dan tujuan
seperti suatu pilihan
yang terlahir dari sebuah keputus-asaan
kepergianku,
bukanlah sebuah pengembaraan
yang mempunyai awalan tanpa memiliki akhiran
kepergianku,
adalah pengejaran menuju kepastian
dari sebatang niat yang sengaja kutancapkan
kepergianku,
aku mengerti, pasti akan berliku
sebab membersihkan noda pasti sangat tidak mudah
dalam dan membatu
dan aku melihat arak-arakan kedatangan menuju kepergian
dalam helaian kelopak hari yang berguguran di telapak lelah
sementara kulihat dan kurasa dalam risih resah
betapa dosa tak henti menderapkan langkah
terus mengotori pakaianku dengan sampah-sampah
sudah saatnya harus kucuci untuk membersihkannya
agar sedap dipandang wangi untuk dicumbu ria
sebelum Sang Pangeran datang
menjemputku untuk menghadiri pesta puncak kehidupan
di kerajaan inti dunia
kepergianku,
saat itulah pertanyaan rahasia dihentikan para jawaban
terbukanya pintu gerbang,
misteri kehidupan
(Denpasar-Bali, Minggu 14 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).