Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Seoul

2 Januari 2020   10:30 Diperbarui: 2 Januari 2020   10:33 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: Shutterstock.com)

Gyeongbokgung palace
komplek istana Raja Korea
kita bertemu di sana
dari tatapan mata
cinta bertahta
di singgasana hati kita

National folk museum
diantara serba-serbi 4000 tahun sejarah Korea
pertikaian mulai menitik-merintik di sana
hati telah dipengapkan panas cinta

Blue house,
Jogyesa temple,
National gingseng outlet,
Amethyst factory,
perjalanan serasa sepah
menjadi semakin hampa

Everland,
(Amazon express, festival Garden of Morning)
menguap begitu saja
berlalu tanpa berkesan apa-apa

terakhir,
Dongdaemun (Namdaemun)
kita putuskan cinta kita di sana
kau terus berbelanja di sana, sebanyak-banyaknya
semua untuknya dan untuknya
oleh sebab banyak pesanannya
titip ini-itu-anu tak ada habis-habisnya
mantan kekasihmu
yang tak pernah bisa kau lupa
membuat perjalanan tour-travel Seoul penuh cinta kita menjadi musnah

'bah!
cinta bedebah!

(Denpasar-Bali, Kamis 25 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun